BeritaInvestor.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan strategi pemerintah untuk menambah pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2025. Langkah ini diambil menyusul laporan BPS yang mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,87% pada kuartal I-2025 – terendah sejak kuartal III-2021.
Langkah Strategis untuk Kuartal II
Pemerintah akan merilis kebijakan stimulus guna meningkatkan daya beli rumah tangga. Antara lain, penyaluran bansos Program Keluarga Harapan dan Kartu Sembako bulan Mei-Juni serta pencairan gaji ke-13 ASN. “Ini diharapkan mendorong konsumsi masyarakat,” kata Airlangga melalui siaran pers.
Fiscal Incentive & Investasi
Insentif fiskal diberikan untuk sektor properti, otomotif, dan padat karya. Pemerintah juga membentuk Satgas Perluasan Lapangan Kerja serta menyederhanakan perizinan melalui Instruksi Presiden tentang Deregulasi. Anggaran subsidi bunga kredit investasi sebesar Rp20 triliun akan dialokasikan untuk industri padat karya.
Akselerasi Pengeluaran Pemerintah
Target penyerapan belanja pemerintah ditingkatkan untuk memperkuat ‘efek pengganda’ pada pertumbuhan ekonomi. Capex BUMN dan KUR juga dioptimalisasi.
Mitigasi Risiko & Kerja Sama Global
Pemerintah terus menegosiasi tarif dengan AS dan Uni Eropa serta memperkuat posisi Indonesia di kancah global melalui masuknya BRICS dan akses ke OECD. “Ini mendukung transformasi ekonomi jangka panjang,” tegas Airlangga.
BPS: Konsumsi Masyarakat Dorong Pertumbuhan
Kepala BPS Amalia Adininggar menyebut konsumsi rumah tangga (54,53% PDB) menjadi penggerak utama pertumbuhan Q1-2025. Ekspor naik 6,78%, sementara konsumsi pemerintah malah turun 1,38%. “Pertumbuhan kuartal I memang biasanya lebih lambat dibanding kuartal IV tahun sebelumnya,” jelasnya.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.