Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Strategi Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi Q2-2025 Setelah Melambat Di Q1

by Tim Redaksi
6, May, 2025
in Ekonomi
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan strategi pemerintah untuk menambah pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2025. Langkah ini diambil menyusul laporan BPS yang mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,87% pada kuartal I-2025 – terendah sejak kuartal III-2021.

Langkah Strategis untuk Kuartal II
Pemerintah akan merilis kebijakan stimulus guna meningkatkan daya beli rumah tangga. Antara lain, penyaluran bansos Program Keluarga Harapan dan Kartu Sembako bulan Mei-Juni serta pencairan gaji ke-13 ASN. “Ini diharapkan mendorong konsumsi masyarakat,” kata Airlangga melalui siaran pers.

Fiscal Incentive & Investasi
Insentif fiskal diberikan untuk sektor properti, otomotif, dan padat karya. Pemerintah juga membentuk Satgas Perluasan Lapangan Kerja serta menyederhanakan perizinan melalui Instruksi Presiden tentang Deregulasi. Anggaran subsidi bunga kredit investasi sebesar Rp20 triliun akan dialokasikan untuk industri padat karya.

Akselerasi Pengeluaran Pemerintah
Target penyerapan belanja pemerintah ditingkatkan untuk memperkuat ‘efek pengganda’ pada pertumbuhan ekonomi. Capex BUMN dan KUR juga dioptimalisasi.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Mitigasi Risiko & Kerja Sama Global
Pemerintah terus menegosiasi tarif dengan AS dan Uni Eropa serta memperkuat posisi Indonesia di kancah global melalui masuknya BRICS dan akses ke OECD. “Ini mendukung transformasi ekonomi jangka panjang,” tegas Airlangga.

BPS: Konsumsi Masyarakat Dorong Pertumbuhan
Kepala BPS Amalia Adininggar menyebut konsumsi rumah tangga (54,53% PDB) menjadi penggerak utama pertumbuhan Q1-2025. Ekspor naik 6,78%, sementara konsumsi pemerintah malah turun 1,38%. “Pertumbuhan kuartal I memang biasanya lebih lambat dibanding kuartal IV tahun sebelumnya,” jelasnya.

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

ANTM Target Harga Naik 31% Berkat Pertumbuhan Emas, Nikel & Dukungan Broker

Next Post

Rupiah Terpuruk Menuju Rp16.550, Menanti Sinyal Kebijakan Fed

Next Post

Rupiah Terpuruk Menuju Rp16.550, Menanti Sinyal Kebijakan Fed

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor