BeritaInvestor.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak memberikan jawaban jelas mengenai kapan laporan keuangan negara untuk Januari 2025 akan diumumkan. Biasanya, Kementerian Keuangan mengadakan konferensi pers bulanan untuk laporan yang dikenal sebagai APBNKita. Namun, pelaporan kinerja keuangan negara untuk Januari dan Februari 2025 masih belum dirilis.
Keterlambatan Pengumuman Laporan Keuangan
Hari ini, Jumat (7/3/2025), Sri Mulyani terlihat hadir di Istana Kepresidenan, tetapi tidak banyak memberi komentar kepada media. Saat ditanya tentang agenda hari ini, ia hanya menjawab, “Belum tahu, nanti ya.” Pertanyaan lainnya tentang Danantara, tunjangan hari raya (THR), dan jadwal APBNKita juga tidak dijawab sebelum ia meninggalkan awak media.
Pertanyaan Investor Mengenai Kondisi Keuangan
Keterlambatan ini membuat investor bertanya-tanya tentang kondisi keuangan pemerintah setelah perintah Presiden Prabowo Subianto untuk mengubah rencana anggaran demi mendorong pertumbuhan. Laporan neraca anggaran Januari, yang belum dipublikasikan, biasanya keluar dalam dua hingga tiga minggu setelah akhir bulan sebelumnya. Data terakhir yang tersedia adalah dari Desember, yang diumumkan pada 6 Januari.
Investor sangat menantikan laporan Januari karena Prabowo telah memerintahkan peninjauan pengeluaran, membebaskan anggaran sebanyak Rp306,7 triliun dari belanja negara. Ekonom dari OCBC, Lavanya Venkateswaran, menyatakan bahwa investor ingin memahami dampak dari langkah-langkah fiskal baru.
Pengaruh Keterbatasan Informasi terhadap Pasar
Minimnya informasi terbaru mengenai kondisi fiskal dapat mempengaruhi sentimen investor. Dalam tiga bulan terakhir, Rupiah turun 2,8%, menjadikannya mata uang berkinerja terburuk di Asia, sementara indeks saham gabungan (IHSG) merosot 10,7%. Pasar obligasi juga terpengaruh.
Analisis tentang Penundaan Pelaporan
Lionel Priyadi dari Mega Capital Sekuritas menyoroti bahwa tanpa informasi rincian anggaran, hasil obligasi tidak mengikuti tren positif di pasar obligasi AS. Ekonom dari Barclays Plc, Brian Tan, menilai penundaan ini “tidak biasa” dan dapat mencerminkan masalah terkait tinjauan anggaran.
Umumnya, pengumuman bulanan mencakup penjelasan dari Sri Mulyani tentang pendapatan, pengeluaran, dan pembiayaan pemerintah. Rapat dengar pendapat dengan DPR RI yang seharusnya diadakan pada Senin pagi juga dibatalkan. Sri Mulyani terlihat dalam pertemuan tertutup dengan Prabowo untuk membahas anggaran tahun depan.
Kebijakan yang Mempengaruhi Posisi Fiskal
Di bawah pemerintahan Prabowo, serangkaian kebijakan baru ditujukan untuk memengaruhi posisi fiskal negara dengan cara pemangkasan belanja yang memungkinkan dana untuk alokasi kembali ke program utama presiden. Penghematan dari pemotongan anggaran dapat diarahkan ke mitra investasi baru, Danantara. Namun, ada banyak keluhan mengenai perintah pemangkasan pengeluaran dan pengurangan rencana kenaikan pajak, serta kritik terhadap sistem administrasi pajak baru, Coretax, yang mengalami masalah teknis.
Ketika data anggaran akhirnya dirilis, OCBC memprediksi keuntungan dari perombakan anggaran Indonesia bisa mencapai Rp166 triliun atau 0,7% dari PDB. Meskipun demikian, Tan mengingatkan bahwa akan lebih baik agar pembaruan ini dilakukan lebih cepat sebelum investor mulai khawatir.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.