BeritaInvestor.id – PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) membukukan kerugian sebesar Rp647 miliar pada kuartal III-2023. Kerugian ini disebabkan oleh kenaikan biaya dan kerugian investasi.
Hingga kuartal III-2023, pendapatan FREN tercatat sebesar Rp8,63 triliun, naik 4,1% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, kenaikan biaya sebesar 5,9% menyebabkan laba usaha FREN turun menjadi Rp319 miliar dari Rp437 miliar.
Selain itu, kerugian investasi dan beban lainnya juga turut menyumbang pada kerugian FREN.
Meski demikian, analis Mirae Asset Sekuritas, Christopher Rusli, menilai FREN sebagai perusahaan yang menarik karena potensi merger dengan XL Axiata (EXCL).
“FREN diperdagangkan sedikit di bawah rata-rata rasio P/BV 5 tahun dan sedikit di bawah standar deviasi -1,” tulis Christopher dalam ulasannya.
Analisis BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis, meyakini bahwa FREN memiliki target jangka pendek, sebelum melakukan aksi korporasi lainnya.
“Kami yakin FREN menetapkan jangka waktu guna menyelesaikan program belanja modalnya paling lambat pada semester I-2024 untuk 2.000 sites tambahan, dan perencanaan tersebut mungkin terkait dengan pembicaraan merger bersama EXCL,” tulis Niko.
Dia memperkirakan keseluruhan nilai perusahaan (enterprise values/EV) untuk EXCL saat ini sebesar Rp73,6 triliun dan FREN Rp43,1 triliun. Alhasil, jika merger, nilainya bisa mencapai Rp116,7 triliun.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor