Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Sistem Perbankan dan Ketidaksetaraan Keuangan

by Tim Redaksi
8, August, 2024
in Ekonomi
0
Sistem Perbankan dan Ketidaksetaraan Keuangan
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Pepatah lama mengatakan, “Uang memanggil uang.” Ungkapan ini sering kali menjadi kenyataan bagi mereka yang sudah memiliki kekayaan. Namun, bagi sebagian besar masyarakat, terutama yang hidup pas-pasan, uang seringkali terasa begitu jauh dari jangkauan.

Kisah Budi dan Andra
Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang petani bernama Budi. Setiap hari, Budi bekerja keras di sawah untuk menghidupi keluarganya. Walaupun penghasilannya terbatas, Budi selalu menyisihkan sedikit uang untuk ditabung di bank desa. Ia percaya bahwa menyimpan uang di bank adalah cara paling aman untuk menjaga hasil jerih payahnya.

Di kota besar, seorang pengusaha muda bernama Andra memiliki ide bisnis yang sangat menjanjikan. Namun, ia membutuhkan modal besar untuk mewujudkan ide tersebut. Setelah mempertimbangkan berbagai opsi, Andra memutuskan untuk meminjam uang dari bank.

Meskipun Budi dan Andra tidak pernah bertemu, uang tabungan Budi yang disimpan di bank, bersama dengan tabungan banyak nasabah lainnya, kemudian dipinjamkan oleh bank kepada Andra. Sebagai imbalannya, Andra harus membayar bunga kepada bank. Bunga inilah yang menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi bank.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Dengan modal pinjaman dari bank, bisnis Andra berkembang pesat. Dalam waktu singkat, ia berhasil membangun kerajaan bisnis yang besar. Keuntungan yang diperoleh Andra dari bisnisnya jauh lebih besar dibandingkan dengan bunga yang ia bayarkan kepada bank.

Sementara itu, Budi tetap menjalani kehidupannya sebagai petani. Uang tabungannya di bank terus bertambah, namun jumlahnya tetap kecil. Bunga yang ia terima dari bank juga sangat sedikit sehingga tidak memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraannya.

Mengapa Hal Ini Terjadi?
Perbedaan Risiko:
Ketika Budi menabung di bank, uangnya dianggap sebagai aset yang aman. Oleh karena itu, bunga yang diberikan oleh bank pun relatif kecil. Sebaliknya, ketika Andra meminjam uang dari bank untuk menjalankan bisnis, ia menanggung risiko yang jauh lebih besar. Jika bisnisnya gagal, ia mungkin tidak mampu membayar kembali pinjamannya. Untuk mengkompensasi risiko yang ditanggung oleh Andra, bank memberikan bunga yang lebih tinggi.

Efek Berganda:
Uang yang dipinjamkan oleh bank kepada Andra tidak hanya digunakan untuk membiayai bisnisnya sendiri, tetapi juga dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan produksi, dan memicu pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, uang yang awalnya disimpan oleh Budi di bank dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

Kesimpulan
Cerita di atas menggambarkan bagaimana sistem perbankan bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Bank bertindak sebagai perantara antara mereka yang memiliki kelebihan uang (seperti Budi) dan mereka yang membutuhkan uang (seperti Andra). Dengan menyalurkan dana dari pihak yang satu ke pihak yang lain, bank dapat menciptakan nilai tambah bagi seluruh masyarakat.

Namun, cerita ini juga menyoroti adanya ketidaksetaraan dalam sistem keuangan. Orang-orang dengan modal besar, seperti Andra, cenderung memperoleh keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan orang-orang dengan modal kecil, seperti Budi. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang keadilan dan aksesibilitas terhadap layanan keuangan.

Dengan demikian, penting bagi sistem keuangan untuk terus berupaya menciptakan akses yang lebih adil dan merata bagi semua lapisan masyarakat, agar manfaat dari pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh semua pihak.

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: akses keuanganekonomiINVESTASIketidaksetaraan keuanganPertumbuhan EkonomiPinjamanrisiko investasisistem perbankanTabungan
Previous Post

Gojek Tokopedia (GOTO) dan Grab Kedatangan Penantang Baru Layanan Ride Hailing

Next Post

SCMA Catat Lonjakan Laba 372% di Semester I-2024

Next Post
Laba Bersih Surya Citra Media (SCMA) Melonjak 185% di Kuartal I 2024

SCMA Catat Lonjakan Laba 372% di Semester I-2024

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor