BeritaInvestor.id – PT Siloam Hospitals Tbk (SILO) yang berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp503,36 miliar di Pertengahan tahun 2023 menjadi momen gemilang. Angka ini mengalami lompatan yang fantastis, meningkat hingga 139 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp210,30 miliar. Pencapaian ini membuktikan pertumbuhan yang signifikan bagi perusahaan kesehatan terkemuka di Indonesia ini.
Salah satu pendorong utama dari kenaikan laba adalah pertumbuhan pendapatan dari layanan spesialis sebesar Rp1,19 triliun, mengalami surplus sebesar 22 persen dari posisi yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp977,92 miliar. Selain itu, pendapatan dari layanan non-spesialis juga mengalami peningkatan yang mencolok, yakni mencapai Rp4,08 triliun, mengalami kenaikan sebesar 18 persen dari periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp3,43 triliun. Total pendapatan yang berhasil diraih mencapai Rp5,28 triliun, naik sebesar 20 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp4,40 triliun.
[tv-chart symbol=”IDX:SILO” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Namun, pertumbuhan tersebut juga diikuti oleh peningkatan beban pokok pendapatan sebesar Rp3,26 triliun, meningkat dari angka tahun lalu yang mencapai Rp2,90 triliun. Meski demikian, laba kotor yang dihasilkan tetap menggembirakan dengan mencapai Rp2,01 triliun, mengalami kenaikan sebesar 34 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp1,5 triliun. Selain itu, beban usaha juga mengalami peningkatan menjadi Rp1,18 triliun dari posisi tahun lalu yang mencapai Rp1,11 triliun. Sedangkan, beban lain-lain bersih mencapai Rp91,05 miliar, naik dari Rp64,11 miliar pada tahun sebelumnya. Dengan demikian, laba usaha perusahaan juga mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 127 persen, mencapai Rp738,20 miliar dari Rp325,19 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Perlu dicatat bahwa terdapat beberapa faktor lain yang berpengaruh pada kenaikan laba. Pendapatan bunga perusahaan mengalami penurunan menjadi Rp10,78 miliar dari posisi tahun sebelumnya yang mencapai Rp18,46 miliar. Sementara itu, beban keuangan meningkat menjadi Rp39,67 miliar dari angka tahun sebelumnya yang mencapai Rp29,65 miliar. Laba juga dipengaruhi oleh bagian laba dari entitas asosiasi yang mengalami penurunan menjadi minus Rp32 juta dari posisi yang sama tahun lalu yaitu minus Rp40 juta. Dengan berbagai perubahan tersebut, laba sebelum pajak yang berhasil dicapai perusahaan mencapai Rp709,27 miliar, meningkat dari angka tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp313,97 miliar.
Secara keseluruhan, laba tahun berjalan perusahaan berhasil mencapai Rp516,39 miliar, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp212,92 miliar. Selain itu, jumlah ekuitas perusahaan juga mengalami peningkatan menjadi Rp7,33 triliun dari posisi akhir tahun lalu yaitu Rp7,05 triliun. Di sisi lain, total liabilitas perusahaan juga meningkat menjadi Rp3,15 triliun dari posisi akhir 2022 yang mencapai Rp2,61 triliun. Dengan demikian, jumlah aset terakumulasi perusahaan juga mengalami kenaikan menjadi Rp10,46 triliun dari posisi akhir tahun lalu yaitu Rp9,66 triliun.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor