BeritaInvestor.id – PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) berkomitmen untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT). Komitmen ini diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) untuk memasok biomassa berupa cangkang sawit (palm kernel shell/PKS) ke pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik anak usaha PT PLN tersebut.
Direktur Utama Sumber Global Energy (SGER) Welly Thomas mengatakan, MoU ini berlaku untuk jangka waktu dua tahun, terhitung sejak penandatanganan pada 11 Desember 2023. Nota kesepahaman dapat diperpanjang untuk jangka waktu tertentu yang disepakati oleh kedua pihak sebelum perjanjian berakhir.
Dalam kerja sama ini, SGER akan menyuplai PLTU milik PLN dengan biomassa yang terdapat dalam area operasinya. Cangkang sawit yang disuplai oleh SGER akan didatangkan dari Pabrik Kelapa Sawit setempat, yang merupakan sisa hasil produksi pengolahan buah sawit menjadi minyak sawit.
Dalam jangka waktu paling lambat tujuh hari sejak penandatanganan nota kesepahaman, SGER akan mengirim cangkang sawit ke PLTU Tenayan di Pekanbaru, Provinsi Riau, sebanyak 5.000 ton per bulan.
Selain cangkang sawit, SGER juga akan menyuplai PLN EPI dengan produk wood chip, wood shaving, dan sawdust yang diperoleh dari pabrik wood pellet di Jawa Timur.
“Kerja sama ini merupakan wujud komitmen kami untuk mendukung pengembangan EBT di Indonesia. Kami percaya bahwa EBT merupakan salah satu solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil,” ujar Welly dalam keterangan resmi, Rabu (13/12/2023).
PLTU Tenayan merupakan salah satu PLTU milik PLN yang menggunakan biomassa sebagai bahan bakar. PLTU ini memiliki kapasitas 350 megawatt (MW) dan menggunakan biomassa sebesar 20% dari total bahan bakar yang digunakan.
Kerja sama antara SGER dan PLN EPI ini diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Hal ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong pengembangan EBT.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor