Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Settlement T+1 Resmi Berlaku di Wall Street, BEI Kapan?

by Tim Redaksi
29, May, 2024
in Ekonomi
0
Settlement T+1 Resmi Berlaku di Wall Street, BEI Kapan?
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Bursa saham Wall Street kembali menerapkan sistem penyelesaian transaksi atau settlement T+1, yang pernah digunakan hingga periode 1920-an. Setelah periode tersebut, settlement dilakukan dengan T+2 seiring semakin besarnya volume transaksi. Perubahan ini, yang mengurangi separuh waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap transaksi, juga terjadi di yurisdiksi termasuk Kanada dan Meksiko pada Senin. Kembalinya settlement T+1 bertujuan untuk mengurangi risiko dalam sistem keuangan.

Penerapan Settlement T+1 di Wall Street

Settlement T+1 resmi diberlakukan di Wall Street mulai perdagangan kemarin, Selasa (28/5/2024). Bloomberg Technoz mencoba menghubungi pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai kemungkinan penerapan sistem yang sama di masa mendatang, namun belum ada tanggapan terkait hal tersebut. BEI sendiri masih menerapkan settlement T+2 sejak 26 November 2018, setelah sebelumnya menggunakan settlement T+3.

Keuntungan dan Tantangan Settlement T+1

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Settlement T+1 memiliki keuntungan, namun juga memberikan implikasi tersendiri. Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) menjelaskan bahwa jeda penyelesaian transaksi yang lebih singkat akan mengurangi jumlah saham odd yang berisiko gagal serah terima sebelum transaksi rampung. Ini bisa berarti persyaratan margin yang lebih rendah untuk para broker serta meredam volatilitas transaksi. Di Wall Street, tingginya volatilitas saham kerap membuat para broker membatasi transaksi.

Namun, settlement T+1 juga memberikan tantangan yang tidak bisa dianggap enteng. SEC Commissioner Mark Uyeda mengatakan bahwa penyelesaian transaksi yang lebih singkat berarti semakin sedikit waktu bagi pelaku pasar untuk memperbaiki kesalahan dalam proses transaksi. Selain itu, settlement T+1 juga memberikan regulator waktu yang lebih terbatas untuk memblokir transaksi yang terindikasi sebagai pencucian uang.

Pernyataan Ketua SEC

“Transisi ke siklus penyelesaian yang lebih pendek dapat menyebabkan kegagalan penyelesaian dan tantangan bagi sebagian kecil pelaku pasar untuk jangka pendek,” kata Ketua SEC Gary Gensler dalam pernyataan tertulis seminggu sebelum peralihan settlement.

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: BEIPasar KeuanganPasar modalPerubahan KebijakanRisiko KeuanganSECSettlement T+1Transaksi SahamVolatilitasWall Street
Previous Post

KPK Usut Dugaan Korupsi di PGAS

Next Post

NCKL : Permintaan Nikel untuk Baterai Naik 300%

Next Post
NCKL : Permintaan Nikel untuk Baterai Naik 300%

NCKL : Permintaan Nikel untuk Baterai Naik 300%

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor