Pada perdagangan Kamis (22/6/2023), harga batu bara kontrak Juli di pasar ICE Newcastle mencatat kenaikan signifikan sebesar 5,5% menjadi US$141 per ton, mencapai level tertinggi dalam sembilan hari perdagangan terakhir.
Kenaikan harga batu bara tersebut disambut baik oleh rencana pemerintah China untuk memberikan stimulus ekonomi guna memacu pemulihan. Stimulus tersebut akan melengkapi langkah-langkah stimulus sebelumnya yang telah diberikan oleh bank sentral China (PBoC) melalui pemangkasan suku bunga.
Selain itu, pernyataan Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng, mengenai adanya tanda-tanda perbaikan ekonomi juga memberikan dukungan terhadap harga batu bara. Pernyataan tersebut disampaikan saat pertemuan dengan Chairman Temasek, Lim Boon Heng, pada Rabu (21/6/2023), di mana He Lifeng mengungkapkan bahwa sektor jasa dan sektor manufaktur telah menunjukkan pergerakan positif.
[tv-chart symbol=”NCF1!” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”2″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Pemerintah China sedang mematangkan rencana pemberian paket stimulus senilai 1 triliun yuan atau sekitar US$140 miliar untuk memacu pemulihan ekonomi negara tersebut. Stimulus ini termasuk dalam bentuk obligasi keuangan dan pelonggaran pembelian rumah.
Selain itu, kenaikan harga batu bara juga didukung oleh meningkatnya suhu di Eropa. Diperkirakan kenaikan suhu tersebut akan meningkatkan permintaan listrik dan batu bara.
Data dari World Meteorological Organization (WMO) dan Copernicus Climate Change Service menunjukkan bahwa Eropa mengalami kenaikan suhu yang paling cepat. Rata-rata suhu naik 2,3 derajat Celcius di atas rata-rata periode pra-era industri.
Perkembangan positif di China dan Eropa mampu meredam sentimen negatif yang sebelumnya mempengaruhi harga batu bara. Hal ini termasuk ambruknya harga gas alam, di mana harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) turun 7,2% kemarin menjadi 34,10 euro per mega-watt hour (MWh).