BeritaInvestor.id – Harga emas kembali mengalami perlahan pemulihan. Pada perdagangan Selasa (4/7/2023), harga emas di pasar spot ditutup pada posisi US$ 1.925,09 per troy ons, mengalami kenaikan tipis sebesar 0,19%. Penguatan ini memperpanjang tren positif emas yang telah terjadi sejak Kamis pekan lalu, dengan kenaikan harga sebesar 0,93% dalam empat hari perdagangan.
Pagi ini, harga emas masih terus menguat. Pada perdagangan Rabu (5/7/2023) pukul 06:15 WIB, harga emas di pasar spot berada di posisi US$ 1.925,93, mengalami kenaikan sebesar 0,04%. Penguatan harga emas ini terjadi karena pelaku pasar mulai melihat adanya harapan bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), akan melonggarkan kebijakan moneter.
[tv-chart symbol=”XAUUSD” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”2″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Harapan ini muncul setelah data aktivitas manufaktur AS menunjukkan perlambatan. Data S&P Global menunjukkan bahwa Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur AS turun menjadi 46,3 pada bulan Juni, mencapai level terendah dalam enam bulan. PMI AS juga telah memasuki fase kontraksi selama dua bulan berturut-turut. Perlambatan aktivitas manufaktur ini menjadi sinyal bahwa ekonomi AS sedang melambat, sehingga inflasi diharapkan akan terus menurun.
“Data ekonomi AS yang menunjukkan kelemahan menjadi faktor pendukung harga emas. Pelaku pasar akan memperhatikan data tenaga kerja Amerika Serikat,” ujar analis UBS, Giovanni Staunovo, seperti dikutip dari Reuters.
Selain itu, pasar juga tengah menunggu risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Juni. Risalah tersebut dijadwalkan akan dirilis hari ini atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Pelaku pasar dan investor memperkirakan risalah tersebut akan mengkonfirmasi kebijakan hawkish yang akan diambil oleh The Fed. Saat ini, investor memperkirakan sebanyak 86% kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada bulan Juli ini.
Namun, analis seperti Nicholas Frappell dari ABC Refinery mengingatkan bahwa jika terjadi kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin, harga emas dapat mengalami tekanan yang signifikan.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investorAkses Website Berita Investor