BeritaInvestor.id – Pada perdagangan sesi I hari Selasa (16/8/2023), PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK), perusahaan konstruksi yang merupakan milik keluarga mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengalami lonjakan saham yang signifikan. Hingga pukul 12:00 WIB, saham BUKK melonjak 15,42% ke posisi harga Rp 1.460/saham. Rentang pergerakan harga saham BUKK pada sesi I hari ini berada di kisaran antara Rp 1.265 hingga Rp 1.540 per saham.
Dalam periode tersebut, tercatat sebanyak 347 kali transaksi saham BUKK dengan volume mencapai 239.100 lembar saham, dan nilai transaksi mencapai Rp 334,11 juta. Kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 3,86 triliun, menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan.
Kenaikan saham BUKK ini terjadi tanpa informasi pasti mengenai penyebabnya, namun dapat diasumsikan bahwa performa keuangan perusahaan pada semester pertama 2023 memiliki kontribusi besar terhadap kinerja saham tersebut.
Menurut laporan keuangan perseroan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp 329,02 miliar, mengalami peningkatan mencolok sebesar 86,75% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan laba bersih ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bersih yang mencapai Rp 2,74 triliun per 30 Juni 2023, mengalami lonjakan sebesar 54,87% dari posisi pada 30 Juni 2022 yang mencapai Rp 1,77 triliun.
Meskipun demikian, perseroan juga mencatatkan peningkatan beban konstruksi dan non-konstruksi sebesar 52,15%, mencapai Rp 2,26 triliun pada paruh pertama 2023 dibandingkan dengan Rp 1,48 triliun pada paruh pertama 2022.
Tidak hanya itu, berbagai beban lainnya juga mengalami peningkatan, termasuk beban penjualan yang mencapai Rp 10,92 miliar pada semester I-2023, serta beban umum dan administrasi sebesar Rp 70,69 miliar per 30 Juni 2023.
Peningkatan beban keuangan juga tercatat, mencapai Rp 28,23 miliar pada semester I-2023, dari sebelumnya sebesar Rp 20,97 miliar pada semester I-2022.
Saham BUKK tercatat memiliki beberapa pemegang saham besar, di antaranya PT Danaya Cakra Cipta dengan kepemilikan sebesar 42,6%, Solihin Jusuf Kalla dengan 15,85%, serta dua adik kandung Jusuf Kalla yaitu Suhaelly Kalla dan Achmad Kalla dengan masing-masing 15,84% dan 15,37%. Masyarakat publik menggenggam 7,68% saham BUKK.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor