Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Saham WIFI Berpotensi Naik Lagi Setelah Investasi Besar

by Tim Redaksi
12, February, 2025
in Emiten
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Baca:

Direktur Operasi WEGE Dwi Purnomo Mundur: RUPS Akan Finalisasi

SMMA Laba Bersih Melejit 284% Meski Pendapatan Turun di Kuartal I 2025

BeritaInvestor.id – Pendanaan Besar untuk WIFI PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) baru-baru ini mendapatkan investasi sebesar Rp978 miliar dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Dana ini akan digunakan untuk mengembangkan jaringan broadband mencapai 40 juta rumah tangga di Indonesia. Ini sejalan dengan upaya inklusi digital di berbagai wilayah, termasuk urban dan pedesaan di Pulau Jawa. Pendanaan ini memperkuat posisi WIFI dalam infrastruktur digital, sekaligus membuka peluang pertumbuhan seiring dengan meningkatnya kebutuhan internet. Pangsa Pasar WIFI dan Potensi Volatilitas Saham WIFI menunjukkan volatilitas setelah mengalami kenaikan, kemudian turun 9,90% menjadi Rp1.365 pada 11 Februari 2025. Namun, fundamental perusahaan tetap kuat. Pada kuartal III-2024, pendapatan neto tumbuh 46% menjadi Rp504 miliar, dan laba bersih melonjak 355% menjadi Rp158 miliar. Keberadaan Tokoh Penting dalam Investasi Daya tarik tambahan bagi saham WIFI datang dari masuknya tokoh besar. Hashim Djojohadikusumo, adik Presiden Prabowo, kini memiliki 22,55% saham WIFI. Arwin Rasyid dan politikus senior Fadel Muhammad juga menjadi pemegang saham. Analisis Teknis Saham WIFI Secara teknis, saham WIFI memiliki dukungan kuat di level Rp1.300. Jika bertahan, saham memiliki potensi kembali ke level all-time high (ATH) di Rp1.835, meskipun investor harus berhati-hati mengingat reli sebelumnya. Strategi Perusahaan dan Riset BCA Sekuritas Menurut riset dari BCA Sekuritas, saham WIFI direkomendasikan untuk beli dengan target harga Rp2.500, yang memberikan potensi kenaikan 48,8%. WIFI memiliki infrastruktur strategis yang melewati area dengan kepadatan tinggi, serta model bisnis inovatif yang membuatnya menonjol di industri broadband. Inovasi Model Bisnis Surge WIFI menggunakan strategi Build-to-Suit (B2S), melayani langsung pelanggan melalui Home Connect (HC). Berbeda dengan penyedia lain yang hanya menawarkan layanan setelah penyelesaian Homepass (HP). Kolaborasi dengan ISP lokal juga memperkuat pencapaian pelanggan dan meningkatkan efisiensi biaya. Layanan Terjangkau dan Berkualitas Surge menawarkan internet berkualitas tinggi hingga 100 Mbps dengan biaya hanya Rp100 ribu/bulan, jauh lebih rendah dibandingkan tarif umumnya di Indonesia. Ini berpotensi meningkatkan aksesibilitas di daerah yang kurang terlayani. Pentingnya Tingkat Adopsi Pelanggan Tingkat adopsi pelanggan menjadi indikator pertumbuhan pendapatan, margin, dan periode balik modal. Riset memproyeksikan potensi pendapatan Rp2,1 triliun dan EBITDA Rp1 triliun pada tahun 2025. WIFI menunjukkan potensi margin EBITDA kompetitif sekitar 50%. Kesimpulan Riset dan Peluang Masa Depan Dalam analisis senada dari Ciptadana Sekuritas, kecepatan median internet di Indonesia masih rendah, hanya 32,07 Mbps, dengan biaya tinggi untuk layanan premium. Namun, WIFI menawarkan solusi yang lebih ekonomi dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan akses online di pedesaan. WIFI siap menjadi inovator terdepan dalam industri broadband, menghadirkan solusi bagi tantangan yang ada. Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

Investor Asing Utamakan BBRI di Tengah IHSG Merosot

Next Post

Rekomendasi Saham Hari Ini Setelah IHSG Turun Tajam

Next Post

Rekomendasi Saham Hari Ini Setelah IHSG Turun Tajam

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor