BeritaInvestor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan empat saham baru yang masuk ke dalam Indeks LQ45, yaitu PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP).
Sedangkan, empat saham yang keluar dari LQ45 adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Dengan masuknya empat saham baru tersebut, maka komposisi LQ45 kini didominasi oleh emiten-emiten di sektor energi.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Jumat (26/1/2024) pukul 09.30 WIB, harga saham TPIA ambles 8,14% ke level Rp5.075/saham. Penurunan ini terjadi setelah sebanyak 58,58 juta saham ditransaksikan. Nilai transaksi mencapai Rp292 miliar. Frekuensi yang terjadi sebanyak 12.561 kali.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, William Hartanto, mengatakan, penurunan harga saham TPIA tidak terlepas dari keluarnya saham tersebut dari LQ45.
“Pada umumnya, saham yang keluar dari LQ45 akan cenderung mengalami pelemahan,” kata William.
Selain itu, William mengatakan, penurunan harga saham TPIA juga dipengaruhi oleh sentimen negatif dari global, yaitu kenaikan suku bunga The Fed.
“Kenaikan suku bunga The Fed akan berdampak negatif pada harga komoditas, termasuk batu bara yang menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap pendapatan TPIA,” kata William.
William memperkirakan, harga saham TPIA akan berada di rentang Rp5.000-Rp5.500/saham dalam jangka pendek.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor