BeritaInvestor.id – Saham PT Pulau Subur Tbk (PTPS) kembali menunjukkan performa gemilang pada perdagangan Senin (26/2) dengan kenaikan 17,71% ke level Rp 452 per lembar. Kenaikan ini merupakan kelanjutan tren positif sejak 19 Februari, di mana saham PTPS telah melesat 100% dalam sepekan terakhir.
Volume transaksi saham PTPS juga terpantau ramai dengan 538,06 juta lembar saham diperdagangkan. Frekuensi transaksi mencapai 37.003 kali dan nilai transaksi mencapai Rp 234,24 miliar.
Sebelumnya, BEI sempat mensuspensi perdagangan saham PTPS pada 12 Februari 2024 akibat kenaikan harga kumulatif yang signifikan. Namun, suspensi tersebut dibuka kembali mulai sesi I tanggal 13 Februari.
Pada 16 Februari 2024, PTPS juga telah menggelar paparan publik insidental atas permintaan BEI. Dalam paparan tersebut, perseroan mengungkapkan rencana perluasan kebun seluas 300-500 hektare dan saat ini sedang mencari lahan-lahan potensial.
Pulau Subur baru mencatatkan sahamnya di BEI pada 9 Oktober 2023. Perseroan melepas 20% sahamnya di harga Rp 198 per lembar melalui IPO. Artinya, sejak IPO hingga penutupan 26 Februari, saham PTPS telah melesat 128,28%.
Pulau Subur didirikan pada tahun 1980 dan memiliki lahan perkebunan kelapa sawit di dua lokasi di Palembang, Sumatra Selatan. Perseroan awalnya fokus pada perkebunan karet dan jagung, peternakan, dan perikanan, namun sejak tahun 2003 perseroan fokus pada pengembangan kelapa sawit.
Saat ini, total luas izin lokasi PTPS mencapai 1.180,39 hektare. Pada tahun 2022, perseroan memproduksi 30.059 ton tandan buah segar (TBS).
Kenaikan saham PTPS yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Meningkatnya harga minyak kelapa sawit (CPO) di pasar global.
- Prospek cerah industri kelapa sawit di Indonesia.
- Rencana perluasan kebun PTPS yang menunjukkan optimisme perseroan terhadap prospek bisnisnya.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor