BeritaInvestor.id – Saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), perusahaan di sektor energi baru dan terbarukan (EBT), mengalami rebound dalam perdagangan sesi I pada Selasa (17/10/2023). Saham ini melonjak sebesar 4,25% dan mencapai harga Rp 1.350 per unit, setelah mengalami koreksi selama satu minggu.
Pada pukul 09:40 WIB, saham PGEO telah diperdagangkan sebanyak 4.473 kali dengan volume perdagangan mencapai 32,39 juta lembar saham dan nilai transaksi mencapai Rp 43,38 miliar. Dengan kapitalisasi pasar saat ini mencapai Rp 55,88 triliun.
Dalam sesi perdagangan tersebut, terlihat antrean beli terbanyak berada pada harga Rp 1.320 per unit, dengan sekitar 11.565 lot atau setara dengan Rp 1,5 miliar, sementara antrean jual terbanyak berada pada harga Rp 1.395 per unit dengan 16.543 lot atau sekitar Rp 2,3 miliar.
Sebelum mengalami rebound hari ini, saham PGEO terkoreksi selama enam hari berturut-turut sejak 9 Oktober dengan penurunan hingga 14,8%. Namun, prospek saham PGEO dianggap menarik karena beroperasi di sektor EBT yang memiliki potensi besar dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia.
PGEO telah menunjukkan pertumbuhan dan ekspansi bisnis yang positif, yang membutuhkan pendanaan tambahan. Dari segi keuangan, PGEO memiliki utang mayoritas jangka panjang dan aman serta telah menerbitkan green bond.
Selain itu, PGEO saat ini sedang menjalin kerjasama dengan konsorsium Chevron New Energies melalui PT Jasa Daya Chevron untuk membentuk badan usaha lokal di sektor panas bumi. Penandatanganan perjanjian untuk pembentukan badan usaha tersebut telah dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2023.
Badan usaha lokal ini akan memegang Izin Panas Bumi (IPB) atas wilayah kerja dan akan melakukan berbagai kegiatan pada tahap eksplorasi, termasuk survei dan pemboran eksplorasi. Ini merupakan langkah positif dalam memanfaatkan potensi panas bumi di Indonesia sebagai sumber energi bersih dan berkelanjutan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor