Pada periode ex date (26/6), harga saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengalami penurunan drastis hingga mencapai batas auto rejection bawah (ARB). Saham PTBA turun sebesar 14,86% menjadi Rp 3.150 hingga penutupan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (26/6/2026).
Penurunan harga saham ini terjadi setelah periode cum dividen PTBA berakhir pada Jumat pekan lalu (23/6). Sebelumnya, rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PTBA menetapkan pembagian dividen untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 12,6 triliun atau setara dengan 100% dari laba bersih. Dividen tersebut setara dengan Rp 1.090 per saham.
Data dari BEI menunjukkan adanya tekanan jual yang kuat dengan penawaran sebanyak 3,4 juta lot pada level ARB. Namun, tidak sedikit investor yang memanfaatkan situasi panic selling ini untuk melakukan akumulasi saham. Sebanyak 3,5 juta saham PTBA berpindah tangan dengan nilai transaksi mencapai Rp 11 miliar.
Dalam konteks pembagian dividen, cum date adalah batas terakhir perdagangan saham suatu emiten yang masih memperhitungkan pembagian dividen. Sebaliknya, ex date adalah hari pertama perdagangan saham tanpa pembagian dividen.
Secara sederhana, investor yang membeli saham PTBA pada cum date di akhir pekan lalu berhak mendapatkan dividen. Oleh karena itu, setelah tercatat sebagai penerima dividen, investor bergegas menjual saham PTBA pada ex date atau awal pekan ini. Hal ini terutama dilakukan oleh para investor yang berburu dividen dengan menggunakan dana pinjaman sekuritas.
Mereka harus segera melepas saham dengan harga apa pun untuk menghindari jual paksa (forced sell) pada hari keempat setelah transaksi. Investor yang berburu dividen PTBA dan memanfaatkan batas limit perdagangan sekuritas ini memiliki nasib yang berbeda dengan investor jangka panjang.
Investor jangka panjang cenderung lebih tenang karena mengharapkan harga saham akan kembali normal seiring berjalannya waktu. Terlebih lagi, PTBA memiliki fundamental yang kuat dan rencana aksi korporasi lainnya di masa depan.
[tv-chart symbol=”IDX:PTBA” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
“Yang tidak dapat disangkal, dividen yield sebesar 30% itu sangat tinggi, jauh melampaui bunga deposito yang dibayarkan setiap tahun. Jadi, meskipun harga saham PTBA butuh waktu setahun untuk kembali ke harga cum date, investor masih tetap mendapatkan keuntungan yang besar,” kata Irwan, seorang investor setia PTBA yang telah menikmati dividen besar dari perusahaan batubara BUMN ini selama tiga tahun terakhir.
Irwan memberikan contoh bahwa seorang investor yang membeli 1.000 lot saham PTBA pada harga penutupan saat cum date, yaitu Rp 3.700, akan mengeluarkan modal sebesar Rp 370.000.000. Dalam waktu kurang dari 20 hari, atau kurang dari sebulan, investor tersebut langsung menerima pembayaran dividen sebesar Rp 1.094 x 1.000 lot atau setara dengan Rp 109.400.000. Perseroan telah menetapkan payment date pada tanggal 14 Juli 2023.
“Jika uang sebesar Rp 370 juta disimpan dalam deposito bank digital dengan bunga 8% per tahun, bunganya tidak akan mencapai Rp 30 juta. Itu pun harus dibayarkan bulanan atau menunggu jatuh tempo selama setahun. Jadi, jika harga saham PTBA butuh waktu 2 tahun untuk kembali ke level cum date, investor masih mendapatkan keuntungan yang besar,” kata seorang investor ritel yang juga pernah menikmati dividen besar dari PT Indosat Tbk (ISAT) dan meraih capital gain.
PTBA tergolong sebagai emiten yang memberikan dividen tinggi karena secara rutin membagikan dividen besar setiap tahun. Sejak tahun 2018, PTBA selalu membagikan dividen dengan dividen payout ratio (DPR) minimal 75% dari laba. Pada tahun 2018, dividen yield PTBA mencapai 9,28%, dan pada tahun 2019 sebesar 8,22%.
Dalam 2 tahun terakhir, DPR PTBA meningkat menjadi 100% yang otomatis meningkatkan dividen yield. Pada tahun lalu, dividen yield PTBA mencapai 15,64%, dan pada tahun ini mencapai 30%.