BeritaInvestor.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan rencana pemberian stimulus bagi sektor properti, dan kabar tersebut membawa angin segar bagi saham-saham perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada Selasa (24/10/2023) pukul 10:45 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan sebesar 0,86% ke level 6.798,16. IHSG pun meraih predikat sebagai indeks saham dengan penguatan tertinggi di kawasan Asia.
Kenaikan IHSG ini tidak lepas dari kontribusi saham-saham properti yang mendapatkan dorongan positif. Harga saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) melesat sebesar 3,02% ke harga Rp 410.
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengalami kenaikan sebesar 3,61% ke Rp 1.005, sementara PT Ciputra Development Tbk (CTRA) melonjak 4,55% menjadi Rp 1.035.
Tak ketinggalan, saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) juga menguat sebesar 2,01% ke Rp 152. Sedangkan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) bahkan mencatat lonjakan sebesar 6,93%.
Kinerja positif saham-saham properti ini mendorong Indeks IDX Properties & Real Estate untuk mencatatkan kenaikan sebesar 2,15%, seperti yang tercatat dalam data Bloomberg. Kenaikan ini menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan indeks sektoral lainnya.
Hari ini, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa pemerintah sedang membahas insentif-insentif untuk sektor properti. Dalam pengumumannya, Jokowi menyebut bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk rumah dengan harga tertentu, misalnya Rp 2 miliar. Selain itu, rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) juga akan mendapatkan insentif berupa penghapusan biaya administrasi sebesar Rp 4 juta.
Rencananya, rapat untuk membahas insentif-insentif ini akan digelar pada sore hari. Jokowi menjelaskan bahwa sektor properti memiliki dampak yang sangat luas, melibatkan 114 bidang usaha terkait.
“Pasir, kayu, pintu, kaca, keramik, semuanya bisa. Mereka juga ikut naik pertumbuhannya,” ungkap Jokowi. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan insentif ini tidak hanya akan mendukung perusahaan properti, tetapi juga berpotensi mendorong pertumbuhan sektor-sektor terkait lainnya di Indonesia.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor