BeritaInvestor.id – Indeks saham sektor properti di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat 1,1% pada perdagangan Senin (27/11/2023), seiring kabar bahwa Kementerian Keuangan telah meresmikan perpanjangan program insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah dengan harga maksimal Rp 5 miliar.
Beberapa saham unggulan di sektor properti, seperti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) bergerak naik. SMRA terkerek 5% menjadi Rp 625, CTRA terangkat 2,2% menjadi Rp 1.145, dan BSDE sempat naik 3,3% sebelum akhirnya ditutup menguat 1,4% menjadi Rp 1.075.
Investment Analyst Stockbit, Arvin Lienardi, mengatakan bahwa penguatan harga saham properti terjadi seiring dengan ekspektasi investor bahwa insentif pajak dapat menjadi stimulus bagi penjualan properti yang mengalami perlambatan selama 2023. Rata-rata pertumbuhan marketing sales BSDE, CTRA, SMRA, dan PWON hingga kuartal III-2023 hanya sebesar 1,4% (yoy).
Arvin menilai bahwa emiten yang berpotensi diuntungkan paling besar dari insentif pajak ini adalah mereka yang memiliki rasio inventory to sales lebih tinggi. Sebab emiten tersebut berpotensi menjual lebih banyak rumah saat periode insentif. Beberapa emiten properti dengan rasio inventory to sales yang tinggi hingga kuartal III-2023, antara lain CTRA (2,14 kali) dan PWON (1,6 kali).
Sementara itu, MNC Sekuritas juga mengungkapkan bahwa perpanjangan program insentif fiskal ke sektor properti bakal turut mendorong kinerja keuangan dan saham sejumlah emiten di BEI.
Pemberian insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) tersebut berlaku bagi masyarakat yang membeli rumah hingga Rp 5 miliar. Namun, PPN DTP 100% hanya berlaku untuk harga rumah di bawah Rp 2 miliar. Pembelian mulai November 2023 hingga Juni 2024.
Selain itu, sektor properti bakal makin bergairah, menyusul kinerja segmen hotel yang diperkirakan pulih pada kuartal II-2024. “Hal ini disebabkan oleh perlambatan musiman di awal tahun, terutama menjelang pemilihan umum,” tulis MNC Sekuritas dalam risetnya.
Adapun pemulihan ekonomi nasional yang on track, serta keterbatasan pasokan pusat perbelanjaan baru dan peningkatan jumlah pengunjung membuat tingkat hunian di Jakarta dan wilayah Jabodetabek masing-masing mencapai 72,8% dan 70,4%.
Dengan berbagai faktor tersebut, MNC Sekuritas memberikan peringkat OW (overweight) untuk sektor properti. Valuasi berdasarkan diskon rata-rata net asset value (NAV) sekitar 55% hingga 70%. “Saham BSDE, CTRA, dan SMRA adalah pilihan utama kami,” sebut MNC Sekuritas.
BSDE, CTRA, dan SMRA dinilai bakal mendapatkan manfaat besar dari program insentif pajak. Sebab komposisi produk para emiten properti itu terbilang tinggi untuk harga di bawah Rp 5 miliar per unit.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor