BeritaInvestor.id – Saham-saham perbankan di Indonesia masih mengalami kesulitan setelah Bank Indonesia memutuskan untuk menahan BI Rate. Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran tentang kondisi likuiditas di sektor perbankan.
Performa IHSG Hari Ini
IHSG menutup sesi pertama perdagangan dengan sedikit penurunan sebesar 0,04%, setelah sebelumnya sempat menguat. Beberapa saham perbankan besar seperti BBRI mengalami penurunan sebesar 1,74%, diikuti oleh BBNI yang turun 1,33%, dan BBTN yang melemah 1,04%. Namun, ada juga saham perbankan yang menunjukkan penguatan, seperti BBCA yang naik 0,84%, BMRI 0,48%, dan BNLI 0,84%.
Sentimen Negatif Pasar
Analis dari Investindo Nusantara Sekuritas, Pandhu Dewanto, menjelaskan bahwa tekanan pada saham bank disebabkan oleh keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga di 5,75%. Dia menambahkan, “Kemarin terjadi tekanan capital outflow sebesar hampir Rp 1 triliun. Pasar merespons keputusan Bank Indonesia, dan selama suku bunga masih tinggi, potensi pertumbuhan ekonomi akan terhambat.”
Optimisme yang Hilang
Sebelum keputusan suku bunga diumumkan, pasar sempat optimis Bank Indonesia akan mengurangi suku bunga, seperti yang dilakukan bulan lalu. Namun, harapan ini runtuh karena rupiah harus stabil terlebih dahulu. “Pasar harus bersabar dan menunggu stabilitas nilai tukar rupiah sebelum ada pemangkasan suku bunga,” pungkas Pandhu. Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Februari 2025 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di 5,75%, yang berkontribusi pada penurunan empat saham perbankan dan mengakibatkan IHSG masuk ke zona merah.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.