BeritaInvestor.id – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali melesat pada perdagangan sesi I Senin (4/12/2023), tertopang oleh prospek berakhirnya era suku bunga tinggi global dan isu TikTok yang akan bergandeng dengan Tokopedia.
Per pukul 09:20 WIB, saham GOTO melonjak 6,42% ke posisi Rp 116/saham. Saham GOTO kini berada di level psikologis Rp 100 per saham, di mana GOTO mencetak kembali level psikologis ini pada Jumat pekan lalu.
Dalam sepekan terakhir, GOTO sudah melesat hingga 18,95%, sedangkan sebulan terakhir saham GOTO sudah terbang 48,68%. Sedangkan dari harga terendahnya di Rp 56/saham pada 30 Oktober lalu hingga awal sesi I hari ini, GOTO meroket 107,14%.
GOTO yang kembali melesat terjadi karena ekspektasi pasar bahwa era suku bunga tinggi akan berakhir setidaknya pada pertengahan tahun depan. Ketika era suku bunga tinggi berakhir dan era uang mudah (easy money) kembali terjadi, maka sektor teknologi cenderung diuntungkan.
Dengan suku bunga yang lebih rendah, maka perusahaan-perusahaan teknologi akan lebih leluasa untuk melakukan ekspansi, karena tingkat bunga kredit pinjaman juga cenderung lebih rendah sehingga perusahaan teknologi dapat mudah untuk mengajukan pinjaman untuk ekspansi.
Selain itu, masih hangatnya isu terkait TikTok yang akan bergandeng dengan e-commerce Grup GOTO yakni Tokopedia juga masih menjadi penopang GOTO pada hari ini. Bahkan, Tokopedia disebut siap membentuk perusahaan patungan dengan TikTok Shop.
TikTok Shop yang ditutup Oktober lalu dilaporkan melakukan beberapa cara untuk bisa kembali beroperasi. Termasuk juga tengah mendekati lima e-commerce Indonesia, di mana salah satunya yakni Tokopedia.
Sebelumnya pada September lalu, pemerintah Indonesia mengumumkan peraturan besar-besaran yang memaksa TikTok untuk memisahkan bisnis pembayaran dari divisi belanja online di Indonesia. Hal ini merupakan sebuah pemisahan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang melemahkan daya dorong perusahaan media sosial tersebut ketika mereka mulai mendapatkan daya tarik terhadap Sea Ltd. dan GOTO.
TikTok sendiri merupakan satu-satunya platform yang terkena dampak langsung dari peraturan tersebut, segera menghentikan belanja online di Indonesia untuk mematuhi aturan pembatasan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor