BeritaInvestor.id – Pada perdagangan sesi I Jumat (21/7/2023), saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), sebuah perusahaan produsen ban yang menjadi salah satu pilihan investor terkenal, terpantau mengalami penurunan harga yang signifikan. Hingga pukul 11:30 WIB, saham GJTL mengalami penurunan sebesar 4,15% dan berada di level harga Rp 1.040 per saham. Pergerakan harga saham GJTL pada hari ini berada di kisaran antara Rp 1.030 hingga Rp 1.095 per saham.
Transaksi saham GJTL mencapai 3.806 kali dengan volume perdagangan sebesar 32,67 juta lembar saham, dan nilai transaksi mencapai Rp 34,34 miliar. Kapitalisasi pasar saham GJTL saat ini mencapai Rp 3,62 miliar.
[tv-chart symbol=”IDX:GJTL” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Pada order bid atau pembelian, terdapat 3.121 lot antrian di harga Rp 1.040 per saham atau sekitar Rp 324 juta. Sementara itu, pada order offer atau penjualan, terdapat 4.710 lot antrian di harga Rp 1.045 per saham atau sekitar Rp 492 juta. Antrian penjualan terbanyak berada di harga Rp 1.070 per saham dengan jumlah 70.557 lot atau sekitar Rp 7,5 miliar.
Sebelumnya, tercatat bahwa investor kawakan, Lo Kheng Hong, telah melepas sebagian kepemilikan saham GJTL pada perdagangan 6 dan 7 Juli lalu dan berhasil meraih keuntungan sebesar 100% dari transaksi tersebut. Berdasarkan Keterbukaan Informasi BEI per Kamis kemarin, kepemilikan saham Lo Kheng Hong di GJTL berkurang menjadi 168,96 juta saham atau setara dengan 4,8% dari total saham GJTL. Padahal pada 7 Juli, ia masih memiliki 180 juta lembar atau 5,17% saham dengan harga rata-rata penjualan sebesar Rp 1.343 per saham.
Perusahaan Gajah Tunggal menunjukkan laporan keuangan positif pada kuartal I-2023. Laba bersih GJTL meningkat 271,7% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 265,69 miliar. Pertumbuhan laba tersebut terjadi berkat peningkatan pendapatan bersih perusahaan sebesar 5,22% (yoy) menjadi Rp 4,44 triliun selama 3 bulan pertama tahun 2023, sambil berhasil menekan beban pokok penjualan hingga mencapai minus 0,53% (yoy) menjadi Rp 3,56 triliun.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor