BeritaInvestor.id – Salah satu saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), tengah menjadi perhatian pelaku pasar pada Jumat, 8 November 2024. Meskipun kinerja perusahaan menunjukkan peningkatan yang signifikan, harga saham EXCL masih berada dalam tren melemah. Pada penutupan perdagangan Kamis, 7 November 2024, saham EXCL ditutup di level Rp 2.210, melemah 0,45% atau turun 10 poin dibandingkan hari sebelumnya.
Selama sebulan terakhir, saham EXCL mencatat penurunan sebesar 2,64%, setara dengan 60 poin. Namun, laporan keuangan hingga kuartal III 2024 memperlihatkan peningkatan kinerja perusahaan. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 1,31 triliun, meningkat 31,67% secara tahunan dari Rp 999,99 miliar pada periode yang sama di 2023. Pendapatan EXCL juga naik 6,26% menjadi Rp 25,36 triliun dibandingkan Rp 23,86 triliun pada kuartal III 2023.
Tantangan dan Prospek Bisnis
Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini, menyampaikan bahwa industri telekomunikasi mengalami tantangan yang cukup besar sepanjang 2024 akibat persaingan ketat dan kondisi ekonomi yang terpengaruh oleh geopolitik global. Namun, EXCL berkomitmen untuk terus mencari sumber pendapatan baru yang dapat diandalkan di masa depan, termasuk layanan internet rumah atau Fixed Broadband (FBB).
Akuisisi 750 ribu pelanggan First Media milik PT Link Net Tbk (LINK) menjadi salah satu langkah strategis EXCL. Kini, total pelanggan FBB mencapai lebih dari 1 juta, dengan cakupan jaringan mencapai 6 juta home passed di 127 kota.
Pandangan Analis Terhadap Saham EXCL
Sukarno Alatas, Head of Research Kiwoom Sekuritas, mengungkapkan bahwa meskipun laba bersih tahunan EXCL tumbuh, kinerja kuartalan menunjukkan penurunan dengan EPS menjadi Rp 23, turun 37,8% secara kuartalan. Ini disebabkan oleh penurunan pendapatan kuartalan sebesar 4%. Namun, prospek EXCL di kuartal IV 2024 hingga 2025 masih positif, terutama dengan ekspansi di luar Jawa dan potensi lini bisnis FBB.
Herditya Wicaksana, Analis MNC Sekuritas, menyebutkan bahwa pergerakan saham EXCL berada di level support Rp 2.170 dan resistance Rp 2.250, dengan rekomendasi speculative buy pada target Rp 2.290 – Rp 2.320. Sementara itu, William Wibowo, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, merekomendasikan wait and see dengan support Rp 2.080 dan resistance Rp 2.350.
Pergerakan Saham dan Sentimen Eksternal
Kinerja saham EXCL dalam sebulan terakhir turun 4,74%, meskipun secara year to date (YTD) masih mencatat kenaikan 10,50%. Menurut Sukarno, penurunan harga saham EXCL dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti ketegangan geopolitik global. Namun, jika dibandingkan dengan saham telekomunikasi lainnya, EXCL masih menunjukkan performa yang lebih baik dan mencerminkan fundamental yang kuat.
Rekomendasi dan Target Harga
Analis merekomendasikan hold untuk EXCL dengan target harga Rp 2.340 per saham. Faktor eksternal seperti kondisi ekonomi global dan daya beli konsumen akan menjadi tantangan, tetapi inovasi yang dilakukan oleh EXCL, termasuk integrasi teknologi AI, diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan mendukung kinerja jangka panjang.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor