BeritaInvestor.id – Saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), anggota Grup Sinar Mas, melesat 20% pada sesi I perdagangan hari ini, Kamis (13/6/2024), mencapai level Rp246.000 per lembar saham. Kenaikan ini membawa DSSA mencapai level tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH).
Lonjakan Harga Saham dan Market Cap
Lonjakan harga saham DSSA ini mendorong nilai kapitalisasi pasar (market cap) perusahaan naik menjadi Rp189,55 triliun. Dengan angka tersebut, DSSA kini menempati posisi ke-9 emiten dengan market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI), menggeser PT Astra International Tbk (ASII) yang sebelumnya berada di posisi tersebut dengan market cap Rp180,96 triliun.
Posisi Tiga Besar Market Cap di BEI
Pada sesi I 13 Juni, posisi tiga besar emiten dengan market cap terbesar di BEI ditempati oleh:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan market cap Rp1.143,37 triliun
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dengan market cap Rp1.030,15 triliun
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dengan market cap Rp884,72 triliun
DSSA: Saham Termahal di BEI
Harga saham DSSA yang mencapai Rp246.000 per lembar semakin memperkuat posisinya sebagai saham ‘termahal’ di BEI. Pada 10 Desember 2009, saham DSSA sempat menyentuh level terendahnya di Rp1.650 per lembar, namun kini telah melonjak signifikan.
Rencana Stock Split
Di tengah lonjakan harga saham, DSSA berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split). Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 25 Juni 2024.
Tujuan Stock Split
Direksi DSSA menjelaskan bahwa harga saham perseroan saat ini tergolong tinggi, menyebabkan pembelian 1 lot saham DSSA hanya terjangkau bagi sebagian kecil investor dan perdagangan saham menjadi kurang likuid. “Stock split diharapkan dapat meningkatkan minat investor untuk membeli saham perseroan, meningkatkan jumlah pemegang saham, meningkatkan likuiditas saham, dan mendukung pertumbuhan nilai perseroan,” jelas Direksi DSSA dalam keterbukaan informasi baru-baru ini.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor