BeritaInvestor.id – Empat saham baru yang baru saja melantai di bursa pada Senin kemarin, secara mayoritas mengalami penurunan pada perdagangan hari keduanya, Selasa (11/7/2023). Saham-saham PT Carsurin Tbk (CRSN), PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM), dan PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) terpantau mengalami penurunan bahkan mencapai auto reject bawah (ARB). Namun, saham PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI) justru mencetak auto reject atas (ARA).
[tv-chart symbol=”IDX:WIDI” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Saham CRSN dan TGUK, yang sebelumnya mencapai ARA pada perdagangan perdananya kemarin, pada sesi I hari ini langsung berbalik arah dan mencapai ARB. Sementara itu, saham GRPM mencapai ARB untuk kedua kalinya. Saham CRSN turun 14,69% ke posisi Rp122 per saham, sedangkan saham GRPM turun 9,26% menjadi Rp98 per saham, dan saham TGUK juga turun 14,86% menjadi Rp126 per saham. Saham WIDI, di sisi lain, naik 10% menjadi Rp121 per saham.
[tv-chart symbol=”IDX:TGUK” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Keempat saham IPO terbaru ini memiliki sektor yang berbeda. Saham CRSN merupakan emiten jasa sertifikasi dan telah menerbitkan 600 juta saham biasa dengan harga nominal Rp50 per saham, atau sekitar 20,75% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga tersebut, CRSN berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp75 miliar.
Sementara itu, saham TGUK merupakan saham emiten kedai minuman dengan merek waralaba Teguk. TGUK melepas 1,07 miliar saham dalam penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) yang setara dengan 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp16 per saham. Harga penawaran saham TGUK adalah Rp110 per saham, sehingga perseroan akan mendapatkan dana segar sebesar Rp117.857.190.000.
[tv-chart symbol=”IDX:GRPM” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Saham GRPM merupakan emiten distributor minuman bersoda, khususnya Coca Cola. GRPM melakukan IPO dengan menerbitkan 309.000.000 saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp25 per saham, atau sekitar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawaran saham GRPM kepada publik adalah Rp120 per saham, sehingga perseroan akan mendapatkan dana segar sebesar Rp37.080.000.000.
Terakhir, saham WIDI merupakan emiten jasa alat berat. WIDI melakukan IPO dengan menerbitkan 400.000.000 saham atau setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor dengan harga penawaran sebesar Rp100 per saham. Sehingga perseroan akan mendapatkan dana segar sebesar Rp40 miliar.
[tv-chart symbol=”IDX:CRSN” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Meskipun beberapa saham IPO masih mengalami kinerja kurang baik, sejauh ini telah ada 48 emiten baru yang melantai di bursa sepanjang tahun ini. Namun, dengan diberlakukannya auto reject bawah (ARB) maksimal 15%, potensi saham-saham IPO mencapai ARB semakin kecil.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor