BeritaInvestor.id – Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), salah satu emiten pertambangan batu bara dari Group Bakrie, terpantau mengalami kenaikan lebih dari 3% pada perdagangan sesi I hari Kamis (6/7/2023). Pada pukul 10:29 WIB, saham BUMI melonjak 3,33% menjadi Rp124 per saham. Rentang harga saham BUMI berada di kisaran Rp120 hingga Rp126 per saham.
Selama sesi perdagangan tersebut, saham BUMI telah ditransaksikan sebanyak 4.043 kali dengan volume mencapai 349,05 juta lembar saham, dan nilai transaksi mencapai Rp43,16 miliar. Dengan kapitalisasi pasar saat ini mencapai Rp46,04 triliun.
Pada order offer atau jual, terdapat 14.321 lot antrian di harga Rp124 per saham atau sekitar Rp177 juta. Sementara itu, antrian jual terbanyak berada di harga Rp130 per saham dengan jumlah antrian mencapai 518.597 lot atau sekitar Rp6,7 miliar.
[tv-chart symbol=”IDX:BUMI” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Di sisi lain, pada order bid atau beli, terdapat 310.845 lot antrian di harga Rp123 per saham atau sekitar Rp3,8 miliar, yang menjadi antrian beli terbanyak pada sesi I hari ini.
Belum diketahui penyebab pasti kenaikan saham BUMI pada hari ini. Namun, pergerakan ini terjadi di tengah lesunya harga batu bara dan setelah Grup Salim resmi masuk ke dalam perseroan.
Harga batu bara kembali mengalami penurunan. Pada perdagangan Rabu kemarin, harga batu bara kontrak Agustus di pasar ICE Newcastle ditutup turun 0,17% menjadi US$151 per ton. Pelemahan ini memperpanjang tren negatif yang juga terjadi pada perdagangan sebelumnya, di mana harga batu bara mengalami penurunan sebesar 2,1%. Penurunan harga batu bara disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penurunan harga gas dan permintaan yang melemah.
Namun, kenaikan harga minyak mentah memberikan sedikit dukungan terhadap harga batu bara agar tidak mengalami penurunan yang terlalu dalam.
Di sisi lain, kenaikan saham BUMI terjadi setelah Grup Salim resmi masuk ke dalam perseroan, meskipun pada perdagangan sebelumnya saham BUMI sempat mengalami penurunan.
Sebelumnya, pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada tanggal 30 Juni 2023, perseroan telah merombak susunan direksi dan komisaris. Saat ini, BUMI dikelola oleh dua konglomerat besar, yaitu Grup Salim dan Grup Bakrie.
Agoes Projosasmito, yang diketahui memiliki hubungan dekat dengan Grup Salim, saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan yang mendampingi Adika Nuraga Bakrie. Kemudian, Adrian Wicaksono, Phiong Phillipus Darma, Eddy Sanusi, Himawan Setiadi sebagai Direktur Perseroan.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor