BeritaInvestor.id – Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mengalami lonjakan sebesar 1,28% menjadi Rp790/saham pada sesi perdagangan pertama Senin (17/3/2025). Saham ini bahkan sempat mencapai Rp800/saham akibat respon positif pasar terhadap laporan keuangan yang menampilkan kinerja baik tahun 2024.
Pencapaian Keuangan yang Mengesankan
Peningkatan ini terlihat dari total volume perdagangan mencapai 18 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp14,6 miliar. BRPT menjadi saham paling aktif dibandingkan rekan-rekannya. Kinerja positif Barito Pacific mencatat pertumbuhan laba tertinggi hingga 115,4%, mencapai US$54 juta atau setara Rp912,8 miliar tahun lalu.
Margin EBITDA dan Pertumbuhan Laba
Hasil ini mendongkrak margin EBITDA menjadi 23,9% untuk tahun 2024, naik dari 21,4% pada 2023. Total laba tahun berjalan juga tumbuh 23% menjadi US$122,89 juta. Setiap segmen bisnis juga menunjukkan pertumbuhan yang baik; pendapatan keseluruhan mencapai US$2,38 miliar, dengan rincian US$1,78 miliar dari segmen petrokimia, US$596 juta dari energi, dan lainnya US$5 juta.
Stabilitas Keuangan Perusahaan
Dari segi pengelolaan modal, Barito Pacific menunjukkan rasio sehat dengan Utang Bersih terhadap Ekuitas di angka 0,72x dan Utang terhadap Modal di 0,52x. Ini menunjukkan kekuatan finansial yang baik untuk rencana ekspansi di masa depan.
Pendapatan Positif dari Asosiasi dan Ventura Bersama
Kinerja BRPT juga diperkuat oleh kenaikan pendapatan dari entitas asosiasi yang mencapai US$13,85 juta, meningkat dari posisi negatif US$8,95 juta sebelumnya. Pendapatan keuangan perusahaan juga melonjak 23,6% menjadi US$128,81 juta dari US$104,14 juta di tahun 2023.
Rekomendasi Analis Saham
Atas pencapaian tersebut, analis saham merekomendasikan untuk buy saham BRPT. Dengan satu analis merekomendasikan buy dan satu lainnya hold, tidak ada yang merekomendasikan sell. Target harga saham BRPT diperkirakan bisa mencapai Rp3.500/saham dalam 12 bulan ke depan. Analis dari Sucor Sekuritas, Andreas Yordan Tarig, memberikan rekomendasi buy dengan target Rp3.500/saham, sementara analis dari JP Morgan, Arnanto Januri, merekomendasikan neutral dengan target Rp870/saham.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.