BeritaInvestor.id – Emiten pertambangan tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), yang merupakan bagian dari Grup Salim, menunjukkan performa mengesankan pada perdagangan sesi II hari ini. Pukul 14:37 WIB, saham AMMN melonjak 4,71% ke posisi Rp 3.780 per unit. Saham AMMN diperdagangkan dalam kisaran harga Rp 3.610 – Rp 3.810 per unit pada hari ini.
Sejak harga Initial Public Offering (IPO)-nya, saham AMMN telah mengalami kenaikan sebesar 123,01%. Dalam sepekan terakhir, saham AMMN melonjak 18,81%, dan dalam sebulan terakhir, saham ini telah mengalami kenaikan 64,78%.
Transaksi saham AMMN sudah terjadi sebanyak 10.182 kali dengan volume mencapai 54,64 juta lembar saham dan nilai transaksi mencapai Rp 203,94 miliar. Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 271,84 triliun, saham AMMN terus menarik minat investor.
Hingga pukul 14:37 WIB, pada order beli (bid), antrian beli pada harga Rp 3.690 per unit mendominasi sesi II hari ini dengan jumlah 11.007 lot atau sekitar Rp 4,1 miliar. Sementara itu, pada order jual (offer), antrian jual pada harga Rp 3.810 per unit menjadi yang terbanyak, mencapai 34.483 lot atau sekitar Rp 13 miliar.
AMMN resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Juli lalu. Emiten ini terkait dengan pertambangan tembaga dan emas, dan memiliki proyek pengembangan yang ambisius. Salah satunya adalah pengembangan fase 7 dan 8 yang dikerjakan oleh anak usahanya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), yang diperkirakan akan memperpanjang usia tambang Batu Hijau.
Keberlanjutan harga tembaga yang stabil memberikan dampak positif pada prospek saham AMMN. Terlepas dari situasi ekonomi global dan ciri resesi ekonomi China yang mempengaruhi pasar, harga tembaga tetap stabil karena suplai yang rendah dan permintaan yang tinggi.
Pada akhir Juni 2023, progress pembangunan smelter oleh AMMN sudah mencapai 58,5% dan diharapkan selesai pada Mei 2024. Proyek ini juga melibatkan fasilitas pendukung seperti power plant dan pengembangan pabrik konsentrator untuk mengolah hasil tambang menjadi produk konsentrat.
Dalam hal kepemilikan saham, PT AP Investment adalah pengendali terbesar AMMN dengan 15,58%, diikuti oleh PT Sumber Gemilang Persada dengan 32,44%, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dengan 21,09%, PT Alpha Investasi Mandiri dengan 7,17%, PT Pesona Sukses Cemerlang dengan 6,58%, dan masyarakat publik non warkat dengan 17,14%.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor