BeritaInvestor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa saham PT Alakasa Industrindo Tbk (ALKA) telah mengalami pergerakan yang di luar kebiasaan atau yang dikenal sebagai Unusual Market Activity (UMA). Saham ALKA telah mengalami lonjakan yang signifikan sejak awal bulan Juli.
Dalam satu bulan terakhir, saham ini telah melonjak 159%, sementara sejak awal tahun hingga saat ini, lonjakan saham mencapai 252%. BEI menekankan bahwa pengumuman mengenai UMA ini tidak secara langsung menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
[tv-chart symbol=”IDX:ALKA” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
ALKA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan umum, perwakilan produk atau agen, kontraktor, industri manufaktur dan fabrikasi, pengolahan produk aluminium dan logam lainnya, serta percetakan dan real estate. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1972 dan telah melakukan restrukturisasi pada tahun 2001 dengan melakukan spin-off kepada anak perusahaan, yaitu PT. Alakasa Extrusindo.
Saat ini, kegiatan utama perusahaan adalah berinvestasi di beberapa perusahaan yang bergerak dalam perdagangan dan industri aluminium. Saham ALKA dimiliki oleh Keluarga Soetoyo, dengan Jacob Soetoyo sebagai penerima manfaat akhir. Jacob Soetoyo merupakan presiden komisaris, presiden direktur, dan komisaris di beberapa perusahaan di bawah bendera Gesit Group.
Selain itu, Jacob Soetoyo juga terlibat dalam JS Brother Fund Foundation, sebuah yayasan sosial yang anggotanya terdiri dari Jahja Soetoyo, Meiriana Soetoyo, dan Meiriani Soetoyo. Saat ini, Jacob Soetoyo juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Gesit Sarana Perkasa
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor