BeritaInvestor.id – Pemegang saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) telah memberikan restu resmi untuk pelaksanaan pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:2. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BNI yang diselenggarakan pada tanggal 19 September 2023.
Agus Dermawan Wintarto Martowardjojo, salah satu perwakilan manajemen, mengungkapkan hasil dari RUPSLB tersebut dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (19/9). Ia menjelaskan, “RUPSLB menyetujui pelaksanaan pemecahan saham dengan rasio 1:2 sehingga nilai nominal per saham dwiwarna dan seri b sebesar Rp 7.500 menjadi Rp 3.750.”
Selain itu, dalam pertemuan ini, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Pradjoto, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil komisaris utama, menjadi Komisaris Utama Bank BNI. Hal ini merupakan salah satu keputusan penting yang diambil oleh pemegang saham dalam RUPSLB tersebut.
Pada periode sebelumnya, Bank BNI telah mendapatkan persetujuan prinsip dari Bursa Efek Indonesia terkait rencana pemecahan saham ini. Keputusan tersebut diambil karena harga saham BBNI mendekati level Rp 10.000 per saham, dan pemecahan saham dengan rasio 1:2 diharapkan dapat memperluas basis investor perusahaan.
Sebelum pelaksanaan stock split, saham BBNI diperdagangkan pada harga Rp 9.500 per saham dengan kenaikan sebesar 1,60%. Jumlah saham beredar BBNI sebelum pemecahan saham adalah sekitar 18,5 miliar lembar dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 177 triliun.
Sebagai informasi tambahan, pada bulan Juni 2023, Bank BNI melaporkan laba bersih sebesar Rp 10,3 triliun, yang menunjukkan peningkatan sebesar 17,04% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor