Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Rupiah Tertekan Saat IHSG Turun dan Obligasi Tertekan

by Tim Redaksi
26, February, 2025
in Emiten
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Rupiah kembali melemah di pasar spot, terutama saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan setelah sempat rebound di awal perdagangan. Di tengah ketidakpastian ini, investor memperhatikan hasil lelang sukuk negara dan rencana Bank Indonesia untuk mendukung program pembangunan perumahan yang disebut 3 Juta Rumah.

Kondisi Rupiah dan IHSG
Rupiah spot mencapai Rp16.386 per USD, turun sebesar 0,25% dari hari sebelumnya dan sempat mendekati Rp16.395 per USD di pagi hari. Saat ini, penurunan rupiah menempati posisi ketiga terdalam di Asia, setelah baht dan yen, sementara peso, won, dan dolar Hong Kong masih menunjukkan kenaikan.

IHSG juga tertekan 0,42% karena adanya peningkatan tekanan jual, terutama di sektor saham konsumen.

Pergerakan Yield Survei Utang Negara
Di pasar obligasi, yield untuk Surat Utang Negara (SUN) tenor 5 tahun, seri FR0101, berada di 6,66% siang ini. Yield untuk tenor 2 tahun, seri FR056, naik ke 6,49%, sedangkan tenor 10 tahun, seri FR0100, mencatat yield di 6,87%. Pasar keuangan masih dipengaruhi oleh arus jual modal asing yang meningkat.

Baca:

Direktur Operasi WEGE Dwi Purnomo Mundur: RUPS Akan Finalisasi

SMMA Laba Bersih Melejit 284% Meski Pendapatan Turun di Kuartal I 2025

Arus Modal Asing dan Dukungan dari Bank Indonesia
Minggu ini, investor asing mencatat net sell sekitar US$ 313,1 juta atau sekitar Rp5,13 triliun. Total sejak awal 2025, net sell mencapai US$ 1,03 miliar atau sekitar Rp16,89 triliun. Namun, arus keluar modal asing dari pasar surat utang berkurang sekitar Rp613 miliar. Saat ini, kepemilikan nonresiden di SBN mencapai Rp893,32 triliun per 24 Februari.

Penasihat Ekonomi Presiden, Hashim Djojohadikusumo, menyampaikan bahwa Bank Indonesia akan memberikan likuiditas senilai Rp130 triliun untuk mendukung sektor perumahan. Dia juga menyebutkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan anggaran Rp171 triliun dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 1,99% tahun ini.

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

Cikarang Listrindo (POWR) Rilis Surat Utang USD500 Juta di Singapura

Next Post

IHSG Melemah 0,37% Menuju Posisi Terendah Bursa Asia Bervariasi

Next Post

IHSG Melemah 0,37% Menuju Posisi Terendah Bursa Asia Bervariasi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor