Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Rupiah Terkapar di Level Rp 15.900 per Dolar AS, Modal Asing Kabur “Hot Money Outflow”

by Tim Redaksi
1, April, 2024
in Ekonomi
0
Rupiah Terkapar di Level Rp 15.900 per Dolar AS, Modal Asing Kabur “Hot Money Outflow”
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Rupiah kian terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan mencapai level terendah dalam lima bulan terakhir di Rp 15.900 per dolar AS. Pelemahan ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk:

  • Tingginya permintaan dolar AS untuk impor bahan bakar minyak (BBM).
  • Aliran modal asing (hot money) yang keluar dari pasar keuangan Indonesia.
  • Peningkatan permintaan dolar domestik di musim pembagian dividen.

Berdasarkan data Bank Indonesia, pada pekan lalu (25-27 Maret 2024), terjadi net outflow modal asing senilai Rp 1,36 triliun dari pasar keuangan domestik. Rinciannya adalah:

  • Pasar saham: Rp 1,59 triliun
  • Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI): Rp 740 miliar

Sementara itu, di pasar Surat Berharga Negara (SBN) masih terjadi net inflow modal asing senilai Rp 970 miliar.

Secara year-to-date (YTD) hingga 27 Maret 2024, non-residen mencatatkan:

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

  • Net sell Rp 33,31 triliun di pasar SBN
  • Net buy Rp 28,90 triliun di pasar saham
  • Net buy Rp 20,05 triliun di SRBI

Artinya, sepanjang tahun berjalan, masih terjadi net outflow modal asing di pasar saham.

Bank Indonesia (BI) merespon situasi ini dengan:

  • Memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait.
  • Mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
  • Mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Analisis:

  • Rupiah menjadi mata uang dengan pelemahan paling signifikan di Asia pada hari ini (1/4/2024), dengan penurunan 0,38% per pukul 09.47 WIB.
  • Mata uang Asia lainnya seperti baht Thailand dan peso Filipina justru mengalami penguatan terhadap dolar AS.

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: DolarHot Money OutflowOutflowrupiah
Previous Post

Bumi Resources (BUMI) Terpuruk: Laba Anjlok 97% di Tahun 2023

Next Post

TMAS Bagikan Dividen Rp 456,4 Miliar, Target Laba Bersih Rp 1 Triliun di Tahun 2024

Next Post
TMAS Bagikan Dividen Rp 456,4 Miliar, Target Laba Bersih Rp 1 Triliun di Tahun 2024

TMAS Bagikan Dividen Rp 456,4 Miliar, Target Laba Bersih Rp 1 Triliun di Tahun 2024

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor