BeritaInvestor.id – Rupiah masih menghadapi tantangan berat di tengah ketidakpastian pasar global, terutama terkait kebijakan tarif di Amerika Serikat dan risiko resesi yang mengancam. Indeks dolar AS juga mengalami penurunan, ditutup 0,5% lebih rendah pada perdagangan kemarin. Pagi ini, indeks tersebut stagnan di angka 103,46.
Kondisi Pasar Offshores Meski indeks dolar AS menunjukkan penurunan, posisi rupiah di pasar offshore tidak menunjukkan kekuatan. Kontrak NonDeliverable Forward (NDF) untuk rupiah ditutup pada level Rp16.472/US$, turun 0,4%, dan pagi ini berada di kisaran Rp16.462/US$. Hal ini cukup jauh dari penutupan rupiah spot kemarin di Rp16.405/US$, di mana rupiah sempat menyentuh Rp16.443/US$ berkat intervensi dari Bank Indonesia.
Sentimen Negatif Mempengaruhi Rupiah Rupiah tertekan oleh sentimen negatif dari faktor eksternal dan domestik. Ketidakpastian dari kebijakan Presiden AS Donald Trump yang sering berubah-ubah membuat pasar merasa cemas. Selain itu, tarif 25% untuk baja dan aluminium tetap berlaku, menambah ketidakpastian.
Kondisi Domestik yang Memprihatinkan Dari dalam negeri, situasi rupiah tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Keyakinan konsumen anjlok ke level terendah dalam tiga bulan, dengan banyak yang khawatir tentang turunnya pendapatan dan sulitnya mencari pekerjaan akibat gelombang PHK.
Hari ini, Bank Indonesia akan merilis hasil Survei Penjualan Eceran, yang mungkin memberikan gambaran mengenai konsumsi masyarakat. Data ini hadir setelah terjadi deflasi yang jarang terjadi.
Kekhawatiran juga muncul menjelang pengumuman data APBNKita. Dalam lelang sukuk negara baru-baru ini, pemerintah menunjukkan kebutuhan mendesak untuk dana segar, dengan nilai penjualan mencapai lebih dari Rp12 triliun.
Pasar juga akan memantau kebijakan populis Presiden Prabowo yang diperkirakan dapat memperlebar defisit fiskal, di tengah penerimaan yang menurun karena lesunya aktivitas ekonomi dan normalisasi harga komoditas.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.