Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Rupiah Terpuruk 1,81% Akibat Dampak Perang Dagang AS dan Kebijakan Trump

by Tim Redaksi
9, April, 2025
in Ekonomi
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Rupiah hari ini mencatat pelemahan signifikan sebesar 1,81% menjadi Rp16.865/US$, terburuk di Asia sejak data dimulai pada 1991. Pelemahan ini dipicu oleh dampak perang dagang AS yang melumpuhkan pasar global usai Presiden Donald Trump menaikkan tarif impor ke Indonesia sebesar 32%. Kurs JISDOR Bank Indonesia juga melemah 1,71% di level Rp16.849/US$, terendah sejak 2013. Di pasar offshore, rupiah NDF-1M bergerak di Rp16.974/US$ (-0,35%) setelah sempat menyentuh puncak pelemahan Rp17.117/US$.

Pelemahan Rupiah vs Mata Uang Asia
Rupiah tertinggal jauh di belakang yen Jepang (+0,48%) dan dolar Singapura (+0,19%). Baht Thailand malah melemah lebih dalam (-2,3%), sementara ringgit Malaysia turun 0,2%. IHSG terpuruk hingga anjlok 7,96% ke level 5.992,57 karena sentimen pasar global yang memburuk. Surat utang pemerintah (SUN) juga tertekan; yield SUN-1Y mencapai 6,854% (+22,7 bps), sementara SUN 5Y dan 10Y naik masing-masing 9,1 bps dan 9,4 bps.

Pemerintah Meredam Dampak Perang Dagang
Menteri Airlangga Hartarto menegaskan ekspor ke AS hanya kontribusi 2,2% PDB Indonesia, lebih rendah dibanding Vietnam (33%). Untuk meminimalkan risiko, pemerintah akan:
1. Memprioritaskan pasar China ($26 miliar) dan India ($21 miliar),
2. Menambah impor LNG/LPG AS dalam negosiasi tarif, serta
3. Merombak pajak impor, kuota ekspor CPO, dan percepat tax refund perusahaan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjamin APBN tetap stabil dengan defisit bijaksana dan utang terkontrol.

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Previous Post

Prospek Emiten Produsen Ban Indonesia 2025: Tantangan Biaya & Peluang Ekspor

Next Post

PYFA Saham Melemah Setelah Rugi Membengkak Rp330M pada 2024

Next Post

PYFA Saham Melemah Setelah Rugi Membengkak Rp330M pada 2024

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor