BeritaInvestor.id – Direktur Departemen Pengelolaan Moneter di Bank Indonesia (BI), Arief Rachman, memberikan penjelasan mengenai melemahnya nilai tukar Rupiah pada hari ini. Menurutnya, pelemahan ini secara signifikan dipengaruhi oleh kondisi global yang tengah berlangsung.
Arief menyatakan, “Ketika kita melihat pergerakan hari ini, sangat jelas bahwa kondisi global memainkan peran besar dalam pelemahan ini.” Ia berbicara di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, seperti yang dikutip pada Selasa (15/8/2023).
Lebih lanjut, Arief menjelaskan bahwa mayoritas mata uang di seluruh dunia juga mengalami pelemahan pada hari ini. Faktor utamanya adalah ketidakpastian yang masih berlanjut di Amerika Serikat. Selain Rupiah, mata uang dari Eropa, China, dan Jepang juga mengalami pelemahan terhadap Dolar AS.
“Pergerakan ini terjadi secara global dan regional, sehingga pergerakan Rupiah juga mengikuti tren tersebut,” tambahnya.
Sebelumnya, Rupiah telah melemah terhadap Dolar AS setelah laporan inflasi AS mengindikasikan angka yang lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Sementara itu, terjadi arus keluar modal (capital outflow) dari pasar keuangan Indonesia.
Menurut Refinitiv, nilai tukar Rupiah ditutup melemah sebesar 0,66% terhadap Dolar AS, mencapai angka Rp 15.310/US$1, dan bahkan sempat terdepresiasi hingga Rp 15.337/US$1. Ini merupakan level terlemah sejak Maret 2023, atau lebih dari empat bulan terakhir.
Pelemahan sebesar 0,66% ini juga mencatatkan depresiasi harian terdalam dalam enam bulan terakhir, sejak Februari 2023, di mana Rupiah mengalami penurunan sebesar lebih dari 1%.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter di Bank Indonesia (BI), Edi Susianto, juga telah menggarisbawahi bahwa sentimen global yang berperan, antara lain adalah sikap hawkish The Fed dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang lebih rendah dari ekspektasi pasar. Dalam konteks tersebut, Edi menambahkan bahwa proyeksi yield obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi juga berkontribusi dalam membentuk ekspektasi pasar yang lebih bearish.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor