Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Rupiah Melemah Menuju Rp16.400/US$ Pasca Data Inflasi AS

by Tim Redaksi
15, February, 2025
in Ekonomi
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Rupiah kembali melemah pagi ini, mencapai Rp16.380/US$, tertekan oleh sentimen negatif pasar global setelah data inflasi dari Amerika Serikat menunjukkan kenaikan yang mengecewakan. Harapan untuk adanya pemangkasan suku bunga semakin memudar, membuat para investor khawatir.

Rupiah dan IHSG di Zona Merah

Rupiah yang dibuka melemah sekitar 0,08%, juga dipengaruhi oleh penurunan IHSG yang mulai turun 0,13% setelah rebound sebelumnya. Penurunan ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya imbal hasil obligasi negara Indonesia. Pelaku pasar melihat adanya kenaikan imbal hasil surat utang AS yang mempengaruhi pasar lokal.

Pelemahan Rupiah di Antara Mata Uang Asia

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Hari ini, rupiah tertekan, bersama dengan peso Filipina yang turun 0,21%. Sementara itu, mata uang lain seperti baht Thailand dan yen Jepang justru menguat. Indeks dolar AS juga terlihat melemah, stabil di kisaran 107,85.

Level Support Penting untuk Rupiah

Secara teknikal, jika rupiah melewati level support Rp16.400/US$, ada kemungkinan penurunan lebih lanjut ke Rp16.450/US$. Tekanan ini datang dari menipisnya harapan pasar akan pemangkasan suku bunga Federal Reserve, menyusul data inflasi yang menunjukkan kenaikan di bulan Januari. Inflasi CPI bulan itu naik 0,5% Bulan-ke-Bulan (mom) dari 0,4% sebelumnya. Hasil tahunan juga menunjukkan inflasi meningkat menjadi 3% Year-on-Year (yoy).

Keterangan Dari Federal Reserve

Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, mengungkapkan bahwa meskipun bank sentral telah membuat kemajuan dalam mengendalikan inflasi, masih banyak yang harus dilakukan. “Kita sudah dekat, tetapi belum mencapai target inflasi,” tuturnya dalam sesi dengan Kongres. Dia menekankan perlunya menjaga kebijakan ketat dengan suku bunga tinggi untuk saat ini.

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

Bank of America: Kebijakan Tarif Trump Akan Melemahkan Dolar AS

Next Post

Direktur Mark Dynamics Indonesia Beli Saham Mark sebagai Investasi Langsung

Next Post

Direktur Mark Dynamics Indonesia Beli Saham Mark sebagai Investasi Langsung

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor