BeritaInvestor.id – Nilai tukar rupiah masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (19/3/2024). Pelemahan ini terjadi di tengah tren koreksi selama empat hari beruntun.
Pada hari ini, Rabu (20/3/2024), Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan keputusannya terkait suku bunga acuan. Diharapkan keputusan ini dapat menjadi obat kuat bagi mata uang Garuda.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi rupiah:
- Tekanan indeks dolar AS (DXY) yang menguat.
- Keputusan BI terkait suku bunga acuan.
- Pertemuan The Fed dan pengumuman kebijakan suku bunga.
- Kondisi ekonomi AS, termasuk inflasi dan pasar tenaga kerja.
Konsensus memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga di level 6,00%. Keputusan ini diharapkan dapat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan inflasi dalam sasaran.
Secara teknikal, rupiah masih dalam tren pelemahan. Resistance terdekat berada di Rp15.730/US$, sedangkan support di Rp15.695/US$.
Pasar keuangan global diprediksi akan volatile menjelang keputusan The Fed. Tanggapan The Fed terhadap kondisi ekonomi terkini akan menjadi faktor penting yang diperhatikan oleh pelaku pasar.
Harapannya, setelah keputusan BI dan The Fed, rupiah dapat kembali menguat dan keluar dari tren pelemahan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor