Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Rupiah Kembali Melemah Mendekati Rp 16.000 per Dolar AS

by Tim Redaksi
26, March, 2024
in Ekonomi
0
Rupiah Melemah Tipis Lawan Dolar AS, BI Diharapkan Jadi Pendongkrak
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Rupiah kembali dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa (26/3/2024). Rupiah kini berada di level Rp 15.800 per US$, semakin mendekati angka Rp 16.000 per US$.

Analisis Pelemahan Rupiah

Pelemahan rupiah terjadi meskipun indeks dolar AS (DXY) cenderung melemah. Indeks DXY turun 0,28% ke posisi 104,186.

Beberapa faktor yang menyebabkan pelemahan rupiah antara lain:

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

  • Inflasi AS yang Tinggi: Inflasi AS secara tahunan melonjak 3,2% untuk periode Februari 2024, di atas konsensus pasar sebesar 3,1%. Hal ini mengindikasikan bahwa target The Fed untuk menurunkan inflasi ke level 2% semakin sulit tercapai.
  • Kebijakan The Fed: Potensi pemangkasan suku bunga The Fed ke depan menjadi kecil karena fokus The Fed saat ini adalah menurunkan inflasi. Hal ini menyebabkan dolar AS tetap berada di level yang tinggi dan menekan rupiah.
  • Faktor Domestik:
    • Musim repatriasi dividen dan pembayaran utang luar negeri yang terjadi setiap April-Mei.
    • Persiapan lebaran yang meningkatkan impor.
    • Aliran dana keluar dari pasar obligasi Indonesia, dengan net sell mencapai Rp 8,2 triliun pada 18-21 Maret.

Dampak dan Prospek

Head of Equity Research Bahana Sekuritas, Satria Sambijantoro, mengatakan bahwa pelemahan rupiah ini dapat diatasi dengan intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar valuta asing.

Namun, Satria juga mengingatkan bahwa pelemahan rupiah lebih lanjut tidak boleh diabaikan jika imbal hasil US Treasury terus naik, karena dapat memicu lebih banyak arus keluar dari pasar obligasi Indonesia.


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: DolarekonomiIDR USDINFLASIrupiah
Previous Post

NISP Bagikan Dividen Rp 1,65 Triliun, Lo Kheng Hong Berpeluang Raih Rp 8,78 Miliar

Next Post

Laba Bersih Emiten BUAH Tumbuh 45% di Tahun 2023

Next Post
Segar Kumala Indonesia (BUAH) Targetkan Pendapatan Rp190 Miliar di Ramadan 2024

Laba Bersih Emiten BUAH Tumbuh 45% di Tahun 2023

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor