BeritaInvestor.id – Kabar baik datang dari para ekonom di Tanah Air. Mereka memprediksi nilai tukar rupiah akan menguat dalam waktu dekat. Penguatan ini didorong oleh dua faktor utama: meningkatnya pasokan dolar Amerika Serikat (AS) dan stabilitas politik di Indonesia.
Pasokan Dolar AS yang Meningkat:
Keyakinan terhadap penguatan rupiah didasari oleh potensi bertambahnya pasokan dolar AS. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kepercayaan investor untuk menanamkan modal di Indonesia. Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Presiden 2024 yang dianggap stabil dan pasti, menjadi salah satu faktor utama yang meningkatkan kepercayaan investor. Kepastian politik ini mendorong investor untuk merealisasikan rencana investasinya di Indonesia, termasuk investor dalam negeri seperti kalangan pelaku usaha yang ingin melakukan ekspansi usaha melalui belanja modal (capital expenditure).
Stabilitas Politik yang Mendukung:
Stabilitas politik merupakan faktor penting bagi investor jangka panjang. Sejak awal tahun, investor cenderung bersikap wait and see (menunggu dan melihat) untuk merealisasikan rencana investasinya di Indonesia. Hal ini termasuk investor dalam negeri. Data menunjukkan bahwa belanja modal agregat dari perusahaan-perusahaan yang listing di bursa mengalami penurunan dari kuartal ke kuartal pada awal tahun. Penguatan rupiah akan didorong oleh meningkatnya pasokan dolar AS dan stabilitas politik.
Analisis Ekonom:
- David Sumual, Kepala Ekonom BCA:
- Stabilitas politik menjadi sorotan utama investor jangka panjang.
- Data menunjukkan bahwa belanja modal agregat dari perusahaan-perusahaan yang listing di bursa mengalami penurunan dari kuartal ke kuartal pada awal tahun.
- Penguatan rupiah akan didorong oleh meningkatnya pasokan dolar AS dan stabilitas politik.
- Myrdal Aly, Ekonom BNI Sekuritas:
- Belum ada urgensi bagi Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan (BI Rate).
- Tekanan global terhadap rupiah sudah mengendur.
- Sektor riil domestik membutuhkan bunga yang stabil atau bahkan menurun untuk mendukung aktivitasnya.
Pergerakan Rupiah:
- Pada 23 April 2024, rupiah ditutup menguat 0,09% di level Rp 16.215 per dolar AS.
- Penguatan ini melanjutkan tren positif dari hari sebelumnya (22 April 2024) yang juga mengalami apresiasi 0,12%.
- Indeks dolar AS (DXY) pada 24 April 2024 pukul 14:59 WIB turun 0,12% ke level 105,94.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor