Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Rupiah Ancam Jebol Level Pandemi, Dolar AS Terus Menguat

by Tim Redaksi
28, February, 2025
in Ekonomi
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Rupiah saat ini menghadapi ancaman serius dari penguatan dolar AS. Pada akhir pekan ini, nilai rupiah di pasar offshore sudah jatuh ke Rp16.578/US$. Ini disebabkan oleh lonjakan indeks dolar AS yang meningkat 0,78% menjadi 107,24, pasca laporan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan kekhawatiran inflasi di AS.

Penyebab Penguatan Dolar AS
Salah satu faktor yang turut memperburuk situasi adalah keputusan Presiden AS, Donald Trump, untuk mengenakan tarif 25% pada barang impor dari Kanada dan Meksiko, serta tarif 10% pada impor dari Tiongkok. Kebijakan ini semakin memperburuk ketegangan dalam perang dagang yang dapat berpengaruh buruk pada pasar negara berkembang.

Kondisi Pasar Saham dan Imbal Hasil Treasury
Meskipun imbal hasil obligasi AS stabil di 4,25% untuk tenor 10 tahun, penguatan dolar tetap memberi tekanan pada mata uang lain, termasuk rupiah. Arus keluar modal asing dari pasar saham Indonesia masih berlanjut dengan total mencapai US$ 446,3 juta atau sekitar Rp7,34 triliun dalam seminggu ini.

Peluang Rupiah Tembus Level Terendah Baru
Dengan banyaknya faktor eksternal yang mengintai dan performa di pasar offshore yang buruk, peluang bagi rupiah untuk mempertahankan nilai nampak tipis. Dalam pembukaan pasar Asia pagi ini, rupiah dibuka di Rp16.561/US$, jauh dari penutupan sebelumnya yang berada di Rp16.450/US$. Ada kemungkinan besar nilai rupiah akan menjebol level terendah yang tercatat selama pandemi.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Proyeksi Nilai Rupiah
Berdasarkan analisis teknikal, rupiah berpotensi melemah menuju Rp16.480/US$. Jika level support ini tembus, rupiah bisa turun lebih jauh ke Rp16.550/US$. Di sisi lain, jika terjadi penguatan, level resistance yang harus diperhatikan ada di Rp16.400/US$ dan Rp16.350/US$.

Peran Bank Indonesia dalam Stabilitas Rupiah
Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan turun tangan untuk menjaga stabilitas rupiah. Kemarin, BI melakukan intervensi dengan strategi triple intervention setelah nilai rupiah menyentuh Rp16.453/US$. “Kami selalu ada di pasar untuk menjaga kepercayaan,” kata Edi Susianto, Direktur Eksekutif dari BI. Saat ini, cadangan devisa BI berada di level yang cukup baik, yaitu US$ 156,1 miliar, meningkat dari tahun lalu.

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

Kenaikan Bunga SRBI Saat Rupiah Terdepresiasi Mendalam

Next Post

FILM : Fundamental Kuat, Bertahan di MSCI, Tapi Kena UMA. Teka-Teki Regulasi BEI!

Next Post
MD Pictures (FILM) Alami Penurunan Laba Bersih 39,6% di Tahun 2023

FILM : Fundamental Kuat, Bertahan di MSCI, Tapi Kena UMA. Teka-Teki Regulasi BEI!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor