Saham PT Net Visi Media Tbk (NETV), perusahaan media dan hiburan, mengalami penurunan yang signifikan dan telah mencapai auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi pertama Senin (12/6/2023), setelah sebelumnya mengalami kenaikan sepanjang pekan lalu.
Pada pukul 13:36 WIB, saham NETV terpantau turun 9,57% menjadi Rp 170 per saham. Bahkan, saham NETV sudah menyentuh ARB sejak awal perdagangan sesi pertama hari ini.
[tv-chart symbol=”IDX:NETV” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Saham NETV telah melakukan transaksi sebanyak 451 kali dengan volume perdagangan mencapai 46 juta lembar saham, dan nilai transaksi mencapai Rp 800,7 juta. Kapitalisasi pasar saham NETV saat ini mencapai Rp 3,99 triliun. Hingga pukul 13:36 WIB, terdapat antrian jual sebanyak 37.147 lot dengan harga Rp 170 per saham, atau sekitar Rp 631,4 juta, menjadi antrian beli terbanyak pada sesi pertama hari ini.
Namun, pada sisi pembelian (order bid), tidak ada antrian yang terlihat, menandakan bahwa saham NETV telah menyentuh ARB.
Penurunan saham NETV terjadi setelah mengalami kenaikan sepanjang pekan lalu, di mana saham tersebut naik hingga 37,23%. Setelah mengalami kenaikan tersebut, saham NETV mulai mengalami aksi profit taking pada perdagangan sesi pertama hari ini.
Selain itu, saham NETV yang mencapai ARB juga dikaitkan dengan rumor bahwa perusahaan produksi film PT MD Pictures Tbk (FILM) akan mengakuisisi NETV, namun rumor tersebut telah dibantah oleh manajemen NETV.
Mengutip informasi yang diberikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pekan lalu, NETV menyatakan bahwa belum ada rencana tindakan korporasi atau investasi seperti yang telah beredar sebelumnya. Manajemen NETV menyebut bahwa mereka tidak pernah memberikan informasi seperti yang disebutkan dalam surat kepada publik, dan sejauh pengetahuan mereka, tidak ada dan belum ada investasi di perusahaan tersebut sebagaimana yang diberitakan. Manajemen juga menegaskan bahwa saat ini tidak ada informasi atau peristiwa penting yang dapat disampaikan kepada publik, selain yang telah mereka sampaikan sebelumnya melalui media massa.
Sebelumnya, rumor mengenai akuisisi NETV oleh FILM beredar pada pekan lalu. Hal ini terjadi ketika manajemen FILM mengonfirmasi volatilitas saham FILM. Namun, rumor tersebut kemudian dibantah oleh manajemen NETV.