BeritaInvestor.id – PT RMK Energy Tbk (RMKE) telah berhasil merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 55 miliar pada paruh pertama tahun 2023. Meskipun demikian, realisasi tersebut baru mencapai 15,7 persen dari total belanja modal yang disiapkan pada tahun ini sebesar Rp 350 miliar.
“Dari total capex yang direncanakan Rp 350 miliar, baru terrealisasi Rp 55 miliar. Capex utama yang digunakan untuk membangun infrastruktur belum terealisasi sepenuhnya karena cuaca ekstrim,” ungkap Direktur Keuangan RMK Energy, Vincent Saputra, dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja RMK Energy pada Kamis (3/8/2023).
Dalam rencana belanja modal tersebut, perseroan berencana membangun dua hauling road sepanjang 32 km menuju Muara Enim, serta hauling road sepanjang 40—50 KM untuk mendukung mobilitas ke arah Laham.
[tv-chart symbol=”IDX:RMKE” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
RMK Energy saat ini sedang berupaya menyelesaikan pembangunan private hauling road yang diharapkan dapat selesai tahun ini. Hal ini akan meningkatkan volume angkutan batubara dari tambang-tambang pihak ketiga.
“Dengan selesainya proyek hauling road ini, Perseroan dapat bersinergi dengan Perusahaan afiliasinya, RMKO, yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia, sehingga memberikan layanan logistik batu bara yang terintegrasi dari hulu-hilir,” tambah Vincent.
Meskipun demikian, RMK Energy tetap mencatat kinerja operasional dan finansial yang terus berkembang, dengan rata-rata mencapai 41,4 persen dari target tahun 2023. Manajemen optimis dengan prospek yang lebih baik di semester kedua tahun ini, mengingat cuaca yang lebih mendukung (fenomena El Nino), musim dingin pada akhir tahun, serta harga batubara yang cenderung stabil.
“Secara operating revenue, dari target Rp 3,2 triliun, kami sudah mencapai Rp 1,3 triliun di semester I 2023 atau setara 40,1 persen. Di gross profit sendiri dari target Rp 558,6 miliar, kami mencapai Rp 298,9 miliar atau 39 persen. Kemudian target net profit Rp 558,6 miliar, sudah tercapai Rp 199,2 miliar atau 35,7 persen,” jelas Vincent.
Ke depannya, manajemen RMK Energy semakin optimis untuk dapat mempertahankan kinerja keuangan yang berkelanjutan, mengingat permintaan batu bara yang terus meningkat dan optimalisasi biaya operasional untuk mengatasi dampak negatif normalisasi harga saat ini.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor