BeritaInvestor.id – Saham-saham di Wall Street memecahkan rekor pada Rabu (9/4/2025) usai Presiden Donald Trump mengubah kebijakan perdagangan. Investor ritel yang terus beli saham meski pasar jatuh, akhirnya meraih kenaikan 17% dalam sehari—mendekati titik impas tahun ini. Sementara itu, Indeks S&P 500 tetap turun 7,2%.Analisis Data JPMorgan
Data dari Emma Wu (JPMorgan) menunjukkan investor ritel menghabiskan US$11 miliar ekuitas tunai dalam empat hari terakhir. Meski ada risiko resesi dan ketegangan perdagangan, mereka tetap berkomitmen membeli saham teknologi besar seperti Tesla, Nvidia, dan Alibaba.Kutipan Ahli
“Aktivitas beli saham aktif terus mengalir bahkan di masa-massa jual panik,” ujar Steve Sosnick dari Interactive Brokers. Neil McDonald (CEO Moomoo) menyebut investor ritel menambah dana tunai 15% untuk memanfaatkan pelemahan pasar.Teknik Berinvestasi yang Berisiko
Mereka juga menggunakan instrumen leverage seperti Direxion Daily TSLA Bull dan ProShares UltraPro QQQ. Walau begitu, Wu menggarisbawahi: “Keyakinan mereka di tengah gejolak baru-baru ini akhirnya terbayar.”Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.