BeritaInvestor.id – Sebuah analisis dari Wrightson ICAP menunjukkan bahwa revaluasi cadangan emas Amerika Serikat (AS) bisa jadi menarik karena tidak memerlukan utang baru. Namun, langkah ini akan berdampak besar pada sistem keuangan, bisa meningkatkan likuiditas, dan memperlambat pengurangan neraca Federal Reserve (The Fed).Usulan Revaluasi Emas Pemerintah AS ingin mengizinkan kepemilikan emas fisiknya dijamin oleh The Fed, untuk ditukar dengan uang tunai. Salah satu rencana yang diajukan adalah menaikkan nilai cadangan emas dari US$42,22 per ons menjadi nilai pasar saat ini. Menurut Wrightson ICAP, hal ini berpotensi menarik nilai jaminan emas Departemen Keuangan mencapai sekitar US$750 miliar, naik dari US$11 miliar. Potensi Efek pada Utang Meskipun gagasan ini tidak banyak diperhatikan oleh pemerintah saat ini, diskusi tentang hal ini semakin hangat. Peningkatan akses ke rekening Departemen Keuangan di The Fed akan memungkinkan mereka membelanjakan tanpa perlu menerbitkan lebih banyak surat utang. Analisis dari Barclays Plc menyebutkan bahwa ini dapat mengurangi uang kertas yang beredar sebanyak 12% dan membuat pemerintah lebih lama menggunakan otoritas pinjamannya. Dampak pada Kebijakan Moneter Namun, bagi The Fed, penyesuaian harga emas itu akan mengubah aset neraca menjadi lebih besar, meningkatkan jumlah uang tunai di Treasury General Account (TGA). Ekonom Wrightson ICAP, Lou Crandall, mengatakan bahwa ini mirip dengan pelonggaran kuantitatif baru. Dia menambahkan, uang tunai dari TGA akan mengalir ke rekening bank saat Departemen Keuangan mengeluarkan dana. Meskipun rencana ini saat ini masih spekulatif, revaluasi emas akan bertentangan dengan tujuan The Fed untuk mengurangi neraca, sebuah proses yang dikenal sebagai pengetatan kuantitatif yang dimulai pada Juni 2022. Prognosis untuk QT dan Neraca The Fed Saat ini, The Fed telah mengurangi lebih dari US$2 triliun dari neraca keuangannya, menyisakan sekitar US$6,8 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat sebelum pandemi. Banyak ahli memprediksi bahwa The Fed bisa menghentikan proses QT ini pada akhir Maret, tetapi beberapa bahkan meramalkan hingga akhir 2025 atau 2026. Akhir Kata Menurut Crandall, setiap tambahan aset bisa memperpanjang periode QT secara signifikan, menjauhkan para pembuat kebijakan dari target normalisasi mereka. Wrightson memperkirakan bahwa pengetatan kuantitatif akan terus berlanjut selama satu setengah tahun lagi. Mengingat semua dampak ini, tidak mengherankan jika revaluasi kepemilikan emas dianggap tidak mungkin dilakukan. Menurut Crandall, “Manfaatnya terlalu kecil jika dibandingkan dengan risiko dan dampak terhadap citra publik.”
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.