PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) telah mempersiapkan diri untuk melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan jumlah saham sebanyak 7.287.520.000 atau setara dengan 10% dari total saham yang ada. Perseroan akan menawarkan saham dengan harga antara Rp 1.650 hingga Rp 1.775. Dengan demikian, dana yang dapat diperoleh oleh perseroan dari IPO ini mencapai maksimal Rp 12,93 triliun.
Saat ini, proses IPO masih berada dalam tahap penawaran awal (bookbuilding) yang dimulai sejak 31 Mei dan diperkirakan akan berakhir pada Jumat, 16 Juni. Rencananya, tanggal efektif dari penawaran ini adalah 26 Juni dengan periode penawaran umum yang dijadwalkan berlangsung dari 28 Juni hingga 3 Juli.
PT Amman Mineral Internasional Tbk adalah perusahaan induk yang berbasis di Indonesia dan bergerak dalam bidang eksplorasi, pembangunan, penambangan, pemrosesan, serta di masa depan, pengolahan dan pemurnian di Indonesia melalui anak perusahaan dan entitas asosiasi perseroan. Salah satu anak perusahaan perseroan, yaitu PT Amman Mineral Nusa Tenggara, mengoperasikan tambang terbuka emas dan tembaga yang dikenal sebagai Tambang Batu Hijau, yang terletak di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Sebelum IPO, pemegang saham PT Amman Mineral Internasional terdiri dari PT Sumber Gemilang Persada dengan porsi kepemilikan sebesar 35,58%, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) sebesar 23,13%, PT AP Investment sebesar 17,08%, PT Alpha Investasi Mandiri sebesar 7,86%, PT Pesona Sukses Cemerlang sebesar 7,21%, PT Sumber Mineral Citra Nusantara sebesar 5,12%, dan PT Medco Services Indonesia sebesar 4,02%. Meskipun PT Sumber Gemilang Persada (SGP) dan PT Medco Energi memiliki porsi kepemilikan saham terbesar, pengendali utama dari Amman Mineral adalah Agoes Projosasmito, yang memiliki saham Amman Mineral melalui AP Investment.
Dalam prospektus awal perseroan, disebutkan bahwa berdasarkan Akta No. 133/2022 tanggal 22 Desember 2022, para pemegang saham menyetujui Agoes Projosasmito sebagai pengendali perseroan. Hal ini ditunjukkan oleh surat pernyataan yang diajukan oleh PT Medco Energi Internasional dan PT Sumber Gemilang Persada kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 17 Mei 2023. Surat pernyataan tersebut menyatakan bahwa Agoes Projosasmito memiliki hak nominasi dan kewenangan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar anggota dewan komisaris dan direksi perseroan. Namun, jika terjadi perubahan dalam kepemilikan saham pengendali perseroan di masa depan, dan jika PT Medco Energi atau PT Sumber Gemilang Persada menjadi pemegang saham pengendali, mereka akan tunduk pada ketentuan Peraturan OJK No. 9/2018 terkait dengan penawaran tender wajib atas sisa saham perseroan.
Agoes Projosasmito saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Amman Mineral Internasional dan juga menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Amman Mineral Nusa Tenggara. Selain itu, Agoes juga menjabat sebagai direktur di PT Sumber Gemilang Persada (SGP), yang pemegang sahamnya meliputi PT Nayaka Pratama Karsa Makmur, PT Bakti Makmur Semesta Sukses, PT Kanaka Sakti Makmur Bersama, Denny Susanto Halim, dan Husein Susilo Tjioe. Ada dugaan bahwa di balik PT Bakti Makmur Semesta Sukses terdapat nama Anthoni Salim. Agoes Projosasmito dan Anthoni Salim diyakini memiliki hubungan dekat. Keduanya juga terlibat sebagai investor dalam PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melalui private placement perseroan tahun lalu. Agoes juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), di mana Grup Salim dikabarkan masuk ke BRMS melalui Emirate Tarian Global Ventures.