BeritaInvestor.id – Rencana Initial Public Offering (IPO) beberapa BUMN yang mulanya direncanakan pada tahun 2023 nampaknya harus ditunda. Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, atau yang akrab disapa Tiko, menyatakan bahwa dalam waktu dekat ini belum ada IPO yang akan dilakukan.
Beberapa anak usaha BUMN yang sebelumnya dikabarkan akan IPO, seperti PT Pertamina Hulu Energy (PHE), PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), dan PalmCo (subholding PT Perkebunan Nusantara), masih belum menunjukkan tanda-tanda akan melantai di bursa saham.
“Masih belum ada,” kata Tiko saat ditanya mengenai update rencana IPO beberapa BUMN di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/6/2024). Namun, ia memberikan sedikit harapan dengan mengatakan kemungkinan IPO akan dilakukan pada akhir tahun ini. “Nanti akhir-akhir tahun,” tambahnya.
Penundaan IPO dan Posisi OJK
Penundaan ini sejalan dengan pernyataan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Januari 2024 lalu. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengungkapkan bahwa hingga saat itu belum ada pengajuan dokumen IPO yang dilakukan oleh entitas BUMN.
Meskipun Menteri BUMN Erick Thohir pernah menyampaikan keinginan agar perusahaan BUMN melakukan IPO di tahun 2024, OJK belum menerima dokumen resmi terkait rencana tersebut.
Optimisme Kementerian BUMN
Di tengah penundaan ini, Kementerian BUMN tetap optimis dan akan terus mendorong perusahaan-perusahaan BUMN untuk melakukan go public. Namun, mereka akan melihat perkembangan kondisi pasar modal terlebih dahulu.
Kementerian BUMN juga terus bekerja untuk mempersiapkan anak usaha BUMN agar siap melakukan IPO dengan optimal. Hal ini dilakukan dengan memastikan kesiapan keuangan, tata kelola perusahaan, dan prospek bisnis yang menjanjikan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor