BeritaInvestor.id – Di tengah ketidakpastian global akibat perang dagang dan tekanan geopolitik, Bahana Sekuritas melihat peluang berharga di pasar modal Indonesia. Perusahaan broker ini merekomendasikan saham-saham dengan valuasi murah seperti BBRI (Bank BRI), BRIS (BRI Syariah), dan ANTM (Antam). Alasannya? Likuiditas besar dan harga saham yang sangat terjangkau.\n
Mengapa Sekarang?\nAnalisis Bahana menyebut stimulus moneter dari AS, Eropa, dan Tiongkok akan membanjiri pasar negara berkembang mulai 2025. Ini diperkuat oleh likuiditas Bank Indonesia (BI) senilai Rp403 triliun dari jatuh tempo SRBI yang dialihkan ke IHSG. “Dana ini akan mengalir bertahap,” kata Satria Sambijantoro, Head of Equity Research Bahana.\n
Dorongan Makroekonomi Indonesia\nPosisi ekonomi Indonesia dinilai strategis: harga minyak rendah menekan inflasi (membantu IHSG stabil), sementara komoditas unggulan seperti CPO dan batu bara tetap kuat. Nilai rupiah yang undervalued juga memberi ruang apresiasi, terutama setelah kebutuhan valas Lebaran berakhir Mei-Juni.\n
“Pasar sekarang jauh lebih aman dibanding masa pandemi—tanpa krisis kesehatan global,” tegas Satria. Bahana menekankan investor harus fokus pada saham berkualitas, bukan panik menjual.\n
Rencana Aksi Investor\nSaham berbasis komoditas diprediksi terangkat oleh stimulus global. Saat sinyal melunaknya kebijakan ekonomi AS muncul, rebound pasar bisa melebihi 2020. Bahana memperingatkan jangan terlalu cepat menjual—saat ini adalah waktu ideal untuk mengalokasikan dana tunai.\n
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.