BeritaInvestor.id – John B. Neff, investor legendaris Amerika Serikat, terkenal dengan pendekatan investasinya yang fokus pada penilaian yang tepat sebagai kunci utama dalam mencapai kesuksesan di dunia investasi. Neff, yang dikenal sebagai manajer dana investasi dengan rekam jejak yang tak tertandingi, mengandalkan indikator Price to Earnings Ratio (P/E) dalam memilih saham-saham yang dianggap undervalued oleh pasar.
Pendekatan Kontrarian yang Sukses
Melansir The Economic Times, Neff menegaskan bahwa investor tidak memerlukan saham-saham glamor atau kondisi pasar bullish untuk mencapai tujuan investasi mereka. Filosofi ini tercermin jelas dalam karier Neff sebagai manajer Windsor Fund, di mana ia sering kali memilih saham-saham yang kurang diminati oleh investor lain namun akhirnya memberikan keuntungan yang luar biasa.
Dalam bukunya yang terkenal, John Neff on Investing, Neff menjelaskan bahwa penilaian yang baik akan mengungkap peluang investasi yang ada, sementara keteguhan dan keyakinan akan membantu investor bertahan pada keputusan mereka, bahkan ketika tren pasar tampak bergerak ke arah yang berbeda. “Bagi kami, saham yang terlihat jelek sering kali justru indah,” tulis Neff, menunjukkan keyakinannya pada potensi tersembunyi dari saham-saham yang diabaikan oleh pasar.
Rekam Jejak Cemerlang Windsor Fund
Neff, yang meninggal pada tahun 2019, dikenal sebagai sosok yang membawa Windsor Fund menjadi salah satu dana investasi terbesar pada masanya. Di bawah kepemimpinan Neff, pengembalian Windsor Fund mencapai 13,7% per tahun selama tiga dekade. Meskipun dana tersebut akhirnya ditutup untuk investor baru pada tahun 1980-an, pencapaian Neff terus dikenang sebagai contoh keberhasilan dalam investasi jangka panjang.
Meskipun gaya investasinya mungkin terlihat membosankan bagi beberapa orang, Neff selalu berhasil menemukan nilai di saham-saham yang terpuruk. Ketika pasar akhirnya menyadari potensi saham-saham tersebut, Neff dan klien-kliennya mampu meraup keuntungan besar.
Fokus pada P/E Ratio yang Rendah
Neff sangat percaya pada kekuatan investasi dengan rasio P/E yang rendah. Baginya, saham-saham dengan P/E rendah adalah titik awal yang baik untuk membangun portofolio yang sukses. “Saham dengan P/E rendah biasanya kurang mendapat perhatian dan ekspektasi orang terhadapnya juga rendah. Namun, investasi pada saham dengan P/E rendah membawa keuntungan tanpa penalti,” jelas Neff. Ia menekankan bahwa saham-saham seperti ini sering kali memiliki potensi besar untuk meningkatkan kinerja keuangan investor.
Neff juga mengingatkan bahwa investor harus memiliki pendekatan kontrarian, mencari bisnis yang terpuruk dan tidak lagi digemari pasar, serta menghindari saham-saham yang sedang populer. “Mengambil pandangan yang tidak populer adalah cara kami menghasilkan uang,” katanya, menekankan pentingnya berpikir di luar kebiasaan pasar.
Siklus dan Pertumbuhan Laba sebagai Kriteria
Selain fokus pada P/E ratio, Neff juga menyarankan para investor untuk memilih perusahaan yang memiliki pertumbuhan laba di atas 7% dan lebih memilih saham-saham siklis yang dianggap membosankan. Menurutnya, trik utama adalah menemukan perusahaan yang murah berdasarkan rasio harga terhadap laba, namun memiliki pertumbuhan laba yang kuat.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor