BeritaInvestor.id – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa pertumbuhan transaksi digital di Indonesia telah mengalami lonjakan yang signifikan, didukung oleh ekosistem yang handal dan inovatif. Perry menyatakan bahwa nilai transaksi uang elektronik meningkat sebesar 10,50% secara tahunan (yoy), mencapai angka Rp 39,21 triliun. Ini merupakan indikator kuat bahwa masyarakat semakin mengadopsi metode pembayaran digital.
Dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG), Perry Warjiyo juga mengungkapkan bahwa transaksi melalui layanan digital banking mencapai angka Rp 5.035 triliun. Namun, salah satu pencapaian utama yang menonjol adalah pertumbuhan transaksi melalui QR Code Indonesia Standard (QRIS), yang meningkat 84,5% (yoy) menjadi Rp 18,01 triliun. Hal ini menjadi salah satu faktor utama dalam mendorong pertumbuhan transaksi digital di Indonesia.
Gubernur BI menekankan bahwa QRIS memiliki peran penting dalam mendukung ekonomi nasional, terutama dalam membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Perry mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 38,4 juta merchant yang menggunakan QRIS, dan mayoritas di antaranya adalah UMKM.
Di sisi lain, nilai transaksi pembayaran melalui layanan ATM debit dan kredit mengalami penurunan sebesar 4,26% (yoy), mencapai angka Rp 707,9 triliun. Ini bisa mencerminkan pergeseran perilaku konsumen menuju metode pembayaran digital yang lebih praktis dan efisien.
Perry menyatakan bahwa BI akan terus mendorong digitalisasi sistem pembayaran untuk meningkatkan inklusi ekonomi di negara ini. Dengan inovasi dalam transaksi digital dan pengembangan QRIS, bank sentral berharap dapat menciptakan ekosistem pembayaran yang lebih inklusif, efisien, dan menguntungkan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor