BeritaInvestor.id – PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), perusahaan konstruksi milik BUMN, mencatatkan laba bersih senilai Rp 124 miliar pada semester pertama tahun 2023. Capaian ini mengalami kenaikan sebesar 11,08% dibandingkan dengan laba yang diperoleh pada semester I 2022 sebesar Rp 112 miliar.
Sekretaris Perusahaan PTPP, Bakhtiyar Efendi, mengungkapkan bahwa peningkatan laba ini didorong oleh laba ventura bersama, terutama dari proyek IKN di sektor gedung dan infrastruktur. Selain itu, laba asosiasi bersama juga memberikan kontribusi signifikan, terutama dari PT Celebes Railway Indonesia dan PT Indonesia Ferry Properti.
Efendi menambahkan, “Kami bersyukur atas pertumbuhan laba yang kami capai pada semester I 2023, dengan lebih dari 80% kontribusi berasal dari bisnis inti perusahaan di bidang konstruksi.”
Pada paruh pertama tahun ini, PT PP (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan gross margin sebesar 4,63%, operating margin sebesar 6,30%, dan current ratio sebesar 17,27%.
Hingga bulan Juli 2023, PTPP berhasil meraih kontrak baru senilai Rp 15,68 triliun atau tumbuh sebesar 15,66% secara year on year dibandingkan Juli 2022 yang mencapai Rp 13,55 triliun.
Efendi menyatakan, “Pencapaian kontrak baru di bulan Juli 2023 menunjukkan optimisme dalam mencapai target akhir tahun, dengan pertumbuhan 15% YoY dari tahun sebelumnya.”
Beberapa proyek kontrak baru yang berhasil diraih oleh PTPP di bulan Juli 2023 antara lain The North-South Commuter Paket 3C di Filipina senilai Rp 2,18 triliun, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan senilai Rp 900 miliar, Overlay Runway Bandara Soekarno-Hatta senilai Rp 428 miliar, dan Gedung Toll Corridor Development senilai Rp 299 miliar, serta beberapa proyek lainnya.
Dari sisi komposisi perolehan kontrak baru, sektor Pemerintah (Government) menyumbang 34%, BUMN (SOE) 31%, dan Swasta (Private) 35%. Berdasarkan lini bisnis perusahaan, perolehan kontrak baru terbagi menjadi Gedung 28%, Jalan dan Jembatan 27%, Perkeretaapian 23%, Pelabuhan 7%, Bendungan 7%, Industri 6%, Irigasi 2%, dan Minyak dan Gas 1%.
Lebih lanjut, perolehan kontrak baru ini didominasi oleh kontrak dari induk perusahaan sebesar 88%, sementara anak usaha menyumbang 12%.
Efendi mengakhiri, “Kami optimis mencapai target tahun ini dengan mengandalkan kompetensi perusahaan, manajemen risiko yang kuat, inovasi teknologi, serta sinergi antara anak usaha perusahaan.”
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor