BeritaInvestor.id – PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ), kontraktor tambang dan penyedia rental peralatan pertambangan, mengumumkan pencapaian yang mengesankan dalam laporan kinerja hingga kuartal III-2023. Perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 410,72 miliar, mengalami peningkatan mencolok sebesar 40% dari periode yang sama tahun 2022.
Hal yang lebih menonjol adalah pencapaian laba tahun berjalan perseroan yang mencapai Rp 30,99 miliar pada 30 September tahun ini. Angka ini melonjak lebih dari dua kali lipat atau 117% dari periode Januari hingga September tahun lalu.
Reaksi positif terhadap pencapaian UNIQ terlihat pada kinerja sahamnya. Saham UNIQ dengan kode saham UNIQ berhasil meraih kenaikan harga yang signifikan, mencapai Rp 208 per saham dalam perdagangan pekan lalu. Pasca keterpurukan sebelumnya, saham UNIQ berhasil bangkit sejak awal bulan Oktober, mengalami lonjakan hingga 121,28% dalam satu bulan terakhir.
Kenaikan harga saham UNIQ bahkan menarik perhatian Bursa Efek Indonesia (BEI) yang meminta penjelasan terkait volatilitas transaksi saham perseroan. Permintaan ini tertuang dalam keterbukaan informasi yang dikeluarkan oleh UNIQ pada 24 Oktober sebagai respons terhadap permintaan BEI.
Namun, UNIQ menjelaskan bahwa tidak terdapat informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perseroan atau keputusan investasi pemodal. Direktur Utama Ulima Nitra, Burhan Tjokro, mengklarifikasi bahwa perseroan melakukan finalisasi proyek di Muara Enim dengan PT Dwimitra Usaha Energi pada tanggal 9 Oktober 2023. Proyek tersebut memiliki estimasi kontrak senilai Rp 436,49 miliar dan tengah menunggu penandatanganan perjanjian dalam waktu dekat.
Kinerja positif UNIQ sejalan dengan penjelasan yang telah disampaikan dalam public expose pada 30 Juni 2023, yang menyatakan bahwa perseroan tengah menjajaki dua kontrak jasa penambangan di Jambi dan Muara Enim.
Burhan Tjokro, pemegang saham UNIQ sekaligus salah satu pengendali perseroan, memiliki 706.818.395 saham UNIQ atau 22,52% saham perseroan. UNIQ telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 8 Maret 2021.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor