BeritaInvestor.id – Kementerian Perindustrian mengumumkan bahwa PT Sanken Indonesia akan menghentikan produksi pada Juni 2025. Keputusan ini berasal dari perusahaan induknya, Sanken Electric di Jepang. Saat ini, PT Sanken Indonesia masih beroperasi dengan pemanfaatan kapasitas sekitar 10 persen untuk memenuhi permintaan komponen otomotif di dalam negeri hingga batas waktu tersebut.
Alasan Penutupan Produksi
Menurut Setia Diarta, Direktur Jenderal ILMATE, penghentian ini diinformasikan kepada pelanggan dan karyawan pada Februari 2024. Sejak itu, perusahaan mulai membantu desain produk mereka kepada produsen lain.
Produk yang Dihasilkan
PT Sanken Indonesia memproduksi switch mode power supply sebanyak 3,95 juta unit per tahun dan transformator 4,32 juta unit per tahun, terutama untuk sektor otomotif dan elektronik. Perusahaan ini juga tidak terkait dengan PT Sanken Argadwija, yang memproduksi peralatan elektronik rumah tangga dengan merek yang sama.
Sejarah dan Kontribusi Perusahaan
Didirikan pada tahun 1997 di Kawasan Industri MM 2100, Bekasi, perusahaan telah menginvestasikan sekitar Rp49 miliar dan mempekerjakan sekitar 457 orang. Setia menyatakan pihak perusahaan sedang bernegosiasi dengan karyawan untuk penyelesaian pesangon sesuai dengan peraturan.
Pelatihan dan Kesempatan Kerja
Perusahaan juga memberikan pelatihan kewirausahaan bagi pekerja yang berminat dan berkomunikasi dengan perusahaan Jepang lain di sekitar pabrik untuk membuka lapangan kerja baru bagi karyawan yang terdampak.
Kesimpulan
Beberapa faktor mendorong PT Sanken Indonesia untuk menutup lini produksinya. Pertama, kurangnya dukungan desain dan teknologi dari perusahaan induk di Jepang, akibat penjualan divisi terkait. Kedua, ketidakmampuan bersaing dipicu oleh produk baru yang tidak bisa diimbangi. Meskipun mengalami kerugian bertubi-tubi sejak 2019, Setia Diarta menegaskan bahwa keputusan ini lebih kepada kebijakan manajemen di Jepang, bukan karena iklim usaha di Indonesia.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.